Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Bu haji tetanggaku #4



Tanganku semakin aktif membelai paha bagian bagian dalam dan mulutku menciumi lututnya yang kiri dan kanan secara bergantian. Duduknya sudah mulai gelisah, pinggulnya sudah bergoyang-goyang dan dari mulutnya sudah mulai memperdengarkan erangan-erangan nikmat dan terangsang. Ku hentikan gerakanku, matanya terbuka memandangku sayu, terlihat bahwa dia sudah sangat terangsang, kuberanikan diri wajahku mendekati wajahnya, dia memejamkan matanya kembali dengan mulut yang terbuka menantang, lagsung bibirku menciumi bibirnya yang seksi. Dia tidak marah, bahkan menyambut ciumanku dengan hangat dan sangat bergairah. Kami berciuman dengan sangat bergairah. Kedua tangannya meraih kepalaku dan mencium bibirku dengan sangat panas, bibirnya menghisap-hisap bibirku dan lidahnya menari-nari dengan lidahku seperti seorang wanita yang sudah sangat lama tidak bermesraan, tentu saja aku semakin melayang nikmat dan bersemangat. Tanganku mulai meremas-remas buah dadanya yang montok, dia diam saja bahkan semakin bergairah dan mengerang nikmat. Tanganku mulai mencopoti kancing bajunya satu-persatu dan menyusupkan tangan kananku ke dadanya yang sudah terbuka, kemudian menarik cup bh-nya ke atas, sehingga kedua buah dadanya yang putih montok terbuka bebas. Tanganku langsung meremas buah dada montok itu yang kiri dan kanan.

Dia menghentikan ciumannya dan memegang tangan kananku, sambil memandang padaku dengan sayu. Aku terkejut, takut dia marah dan menghentikan usaha yang telah dengan sabar aku lalui. Namun dengan suara bergetar dan napas memburu dia berkata “Jangan disini Wan..! bahaya kalau ada tamu datang… Di kamar saya aja.., biar tenang!” Plong… dadaku terasa lapang, ketakutanku ternyata tidak terbukti. Dia kemudian berdiri dan mengunci pintu tamu dan menarik diriku menuju kamarnya.

Tak kuperhatikan lagi anti virus yang masih bekerja pada laptop. Dengan tergesa-gesa kami menuju kamarnya yang cukup luas. Begitu tiba di dalam kamar, dia langsung menutup pintu kamar dan menarikku ketempat tidur. Aku langsung menindihnya dan bibirku kembali mencium bibirnya dengan gemas. Ciumannya kali ini semakin panas dan bergairah dan dia sudah tidak segan-segan lagi mengeluarkan lenguhan dan erangan nikmat.

Tanganku kembali merayap ke buah dadanya yang masih terbuka dan meremas-remasnya dengan nikmat, Dia membantu mencopoti sisa kancing yang masih terkait sehingga semua kancing bajunya terlepas dan melepaskan kaitan tali bh-nya. Kemudian dia duduk dan melepaskan baju dan bh dari tubuhnya. Tampaklah dihadapanku tubuh seorang wanita matang yang masih mengenakan jilbab dan rok panjang, namun sudah tidak mengenakan baju dan bh..



Posting Komentar

0 Komentar