Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Dunia malam part 3

Aku kembali menggerakkan lidahku menelusuri daerah perutnya dan bergerak turun ke arah daerah kewanitaannya. Tapi aku tidak berhenti di sana, lidahku terus turun menuju paha kanannya, menelusuri hampir seluruh bagiannya dan terus turun ke betisnya. Kemudian lidahku naik lagi untuk kembali menelusuri bagian dalam pahanya dan naik terus sampai ke daerah pangkalnya. Aku mulai dapat melihat mencium bau harum kewanitaannya dari sini, tampaknya daerah tersebut sudah mulai basah dan mulai mengeluarkan baunya yang khas. Aku berniat menggodanya kembali, lidahku berkelebat cepat dari bagian dalam paha kanannya, melewati daerah kewanitaannya dan sampai di bagian dalam paha kirinya, kembali ke paha kanannya, melewati daerah sensitifnya tanpa menyentuhnya sama sekali, hanya dengan dengusan nafasku saja. Tetapi itu sudah cukup untuk membuatnya terlonjak-lonjak terangsang setiap kali mukaku melewati daerahnya.

Lonjakan paling seru adalah saat akhirnya aku menempelkan bibirku dengan bibir kewanitaannya yang masih tertutup celana dalam sambil menjulurkan lidahku menyapu ke kiri dan kanan membasahi kain tipis yang memisahkan bibirku dengan daerah pribadinya yang paling rahasia itu. Keasyikanku terganggu saat terdengar ketukan di pintu kamar, aku pun beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu itu setelah terlebih dahulu membantu Nelly menutupi tubuh seksinya dengan selimut. Kami sama-sama tidak mau ada orang lain yang dapat menikmati keindahan tubuhnya. Rupanya salah seorang temanku bermaksud mengambil handphone-nya yang tertinggal di dalam kamar. Aku pun mengambilkan barang yang dimaksud sambil kakiku menahan pintu untuk tidak terbuka semakin lebar, memberikan kepada pemiliknya dan kembali mengunci pintu kamar. Mau menelpon kemana sih di pagi-pagi buta seperti ini sampai menggangguku, pada saat ayam jago pun masih bermalas-malasan di tempat tidurnya. Ah itu bukan urusanku, saat ini aku masih punya urusan lain yang lebih penting dan jauh lebih nikmat tentunya.

Nelly menggeser duduknya sampai ke tepi ranjang saat aku kembali berjalan mendekatinya, ia memeluk pinggangku sesaat dan kembali memberikan pandangan khasnya. Ia lalu menggerakkan kedua tangannya melepaskan kaitan celanaku dan mendorongnya ke bawah lalu mengelus-elus kejantananku yang sudah berdiri tegak siap tempur di balik celana dalam. Tidak puas hanya mengelus, ia kemudian menarik turun celana dalamku dan menghadapkan kejantananku ke mukanya. "Its my turn now, Dear," katanya sambil mulai mendaratkan ciuman-ciuman kecil seluruh bagian kejantananku. Ciuman-ciuman itu kemudian disusul dengan jilatan-jilatan nikmat yang semakin menambah rangsangan di tubuhku. Andaikan aku tidak sedang berada di bawah pengaruh obat, tentu aku sudah dari tadi mencapai titik kepuasan karena rasa nikmat dan sensasi yang dihadirkan Nelly ke tubuhku. Ouah, benar-benar nikmat.

Rangsangan itu terus bertambah dan menjalari setiap senti tubuhku saat Nelly mulai memasukkan kejantananku ke dalam mulutnya dan mulai menghisapinya. Ia menghisap, menyedot dan menjilatinya seperti sedang menikmati sebuah es krim yang tidak akan pernah habis. Aku benar-benar menikmati permainan Nelly selama beberapa menit ke depan, sampai aku sudah benar-benar tidak tahan untuk tidak membalasnya. Aku kembali merebahkannya di ranjang dan menggerakkan tanganku ke bawah untuk menarik pertahanan terakhir tubuhnya. Kini kami sudah sama-sama telanjang dan siap untuk melanjutkan pertempuran kami di ranjang. Kembali aku membenamkan kepalaku di antara kedua belah pahanya, menciumi dan menjilati bibir kiri dan kanan kemaluannya. Nelly mendesah setiap kali aku menyentuh kewanitaannya dengan lidahku. Harum kewanitaannya benar-benar tercium menambah keindahan pemandangan di depan mataku, bulu-bulu kemaluannya tampak tercukur rapi di atas klitorisnya. Dan ke sanalah aku mengarahkan seranganku selanjutnya, aku mencumbu klitorisnya dengan kombinasi belaian lidah dan jari-jemariku. Tubuh Nelly semakin menggelinjang dan bergerak-gerak seperti cacing kepanasan. Ia kembali merengkuh kepalaku dan membenamkanya semakin dalam di daerah kewanitaannya sehingga aku susah bernafas dengan bebas.

Menit demi menit berlalu dan aku masih bermain di kewanitaannya, aku memberikan semakin banyak rangsangan kepada Nelly untuk membalas sensasi yang telah ia berikan kepadaku sampai akhirnya ia melonjak, mengejang dan melengkungkan tubuhnya sesaat. Ia telah mencapai orgasme pertamanya. Aku membiarkan ia menikmati gelombang orgasme pertamanya selama beberapa saat dengan terus memainkan lidahku dengan lembut di daerah sensitifnya. Untuk beberapa menit ke depan ia terbaring lemas karena gelombang orgasme yang telah melandanya. "Wow, you are wonderfull," katanya. Kami memang sering memakai bahasa Inggris untuk berkomunikasi satu sama lain, untuk berlatih memperlancar pemakaian bahasa Inggris kami yang agak jarang dipergunakan. Aku sendiri hampir dapat berbahasa Inggris dengan lancar karena aku bekerja di sebuah perusahaan asing yang memiliki banyak tenaga dari luar negeri.

Aku merebahkan tubuhku di sampingnya sambil mengecup mesra pipinya. Ia kemudian membalas dan kami pun mulai ber-French Kiss kembali. Ia menjulurkan tangannya ke bawah dan mulai mengusapi kejantananku kembali dan kembali memberikan sensasi yang luar biasa ke dalam tubuhku. Nelly lalu menegakkan badannya, bangkit ke posisi duduk dan kembali mengantar mulutnya untuk bermain-main dengan kejantananku. Aku menikmatinya sesaat sebelum akhirnya menarik tubuhnya ke atas tubuhku. Kami pun ber-sixty nine. Kali ini aku mulai memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaannya, menggerakkannya dengan halus di dalam liang tersebut dan perlahan tapi pasti bergerak menuju titik G-Spotnya. Nelly kembali mengejang saat jariku menyentuh G-Spotnya, ia berhenti bermain dengan kejantananku untuk beberapa saat untuk menikmati rangsangan yang sedang melanda tubuhnya dari titik G-Spot tersebut. Aku dapat mendengarnya mendesah-desah pelan setiap kali aku menggerakkan jariku di dalam liangnya. Dan desahan itu semakin keras saat aku mulai menyertakan lidahku untuk membelai-belai klitorisnya dari luar.

Rangsangan yang menjalari tubuh kami rupanya sudah semakin hebat dan kami pun bergerak lebih lanjut untuk menyelesaikan permainan ini. Theres no way of turning back now Nelly bergulir ke sampingku, memutar posisi tubuhnya sehingga kami dapat berciuman kembali dan kembali menaikkan tubuhnya ke atas tubuhku. Tangannya menjulur ke bawah menggapai kejantananku untuk dibimbing menuju liang kewanitaannya. Ia mendesah kembali saat ujung kejantananku menyentuh permukaan kewanitaannya, ia menggesek-gesekkannya sebentar di bibir kemaluannya dan mulai menurunkan pantatnya menyambut kejantananku saat ia merasa posisinya sudah tepat. Ternyata foreplay yang lama ini belum cukup untuk membuat kejantananku dapat memasuki kewanitaannya dengan lancar tanpa halangan. Dinding-dinding kewanitaannya terasa begitu kencang menjepit batangku yang berusaha mencari jalan masuk. Rupanya Nelly pun merasakan hal yang sama, ia bergerak-gerak sedikit untuk mempermudah kejantananku mencari jalan. Dan akhirnya setelah beberapa menit bekerja keras seluruh batangku dapat tertanam dengan mantap di liang kewanitaannya.

Kami mendesah nikmat bersamaan dan terdiam sesaat saat ujung kejantananku terasa menyentuh ujung rahimnya. Kurasakan betapa dinding-dinding dalam kewanitaannya begitu erat menjepit dan memijat kejantananku, rupanya inilah gunanya mempelajari senam seks. Nelly pernah menceritakan kepadaku bahwa senam yang satu ini dapat melatih wanita mengatur otot-otot kewanitaannya untuk menghadirkan sensasi yang luar biasa bagi lawan mainnya. Sensasi tersebut berganti sensasi lainnya saat Nelly mulai menggerakkan pantatnya naik turun, membuat kejantananku bergerak keluar dan masuk liang kenikmatannya. Aku pun tak mau diam saja, aku mengangkat pantatku naik dan mendorong kejantananku melesak makin dalam saat Nelly menurunkan pantatnya. Aku mencoba menggesek G-Spotnya dengan kejantananku, dan rupanya berhasil. Tidak hanya itu saja, aku juga menggerakkan kedua tanganku untuk meremas-remas kedua bukit indah dengan putingnya yang tampak di depan mataku sesekali juga aku menghisap kedua puting itu bergantian untuk menambah rangsangan bagi kami berdua.


Posting Komentar

0 Komentar