“Ngapain kamu disini!”
Dengan cepat aku membalikkan tubuhku. Jantungku seakan berhenti melihat Ibu Anna berdiri dihadapanku melotot padaku. Karena terkejutnya tanganku masih menggenggam celana dalam itu. Mulutku terbuka namun tidak dapat berkata apa-apa. Ibu Anna melihat tanganku, dia tampak kaget.
“Kamu anak kelas 2b?” tanyanya padaku dengan nada membentak.
“Iya Bu,” jawabku dengan suara tercekat.
Ibu Anna lalu berjalan mendekatiku dan dengan cepat merebut celana dalam ditanganku, lalu mengambil tasnya dan memasukKan celana dalam itu ke dalam tasnya. Aku terdiam tertunduk, tak tahu apa yang harus aku perbuat.
“Kamu benar-benar kurang ajar,” katanya padaku.
Aku terdiam tidak berani membantahnya.
“PPLAAKK!”
Sebuah tamparan keras mendarat dipipiku. Rasanya panas seperti terbakar.
“Maaf Bu,” ujarku dengan pelan.
“Kamu bisa dikeluarkan dari sekolah ini kalau saya adukan masalah ini kepada kepala sekolah,” ujarnya padaku.
Aku masih terdiam. Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku perbuat.
“Ikut saya ke kantor,” kata Ibu Anna padaku.
“Jangan Bu.. Saya minta maaf Bu,” ujarku padanya.
Dia tidak menghiraukan perkataanku. Tangannya menarik tanganku.
“Jangan Bu, jangan laporkan saya.. Hukum saja saya Bu,” kataku padanya.
“Dihukum? Kamu kira kamu cukup dihukum?” ujarnya dengan marah.
Aku terdiam, mataku sudah berkaca-kaca menahan air mata. Aku tidak ingin dilaporkan ke kepala sekolah. Pasti orang tuaku akan dipanggil kesekolah lalu diberitahu perbuatanku, terlebih lagi aku tidak ingin dikeluarkan dari sekolah...
0 Komentar