Lila memeriksa Niken khususnya pada wilayah kewanitaannya. Sesekali ia tersenyum melihat beberapa bekas merah pada dada Niken. Lila sudah sering melihat hal seperti itu pada pasiennya. Pasiennya tidak terbatas pada istri-istri orang berkantong tebal namun juga hampir seluruh pelacur pada lokalisasi X tempat ibunya Alfi bekerja dulu.
Dua puluh menitan Lila memeriksa Niken. Setelah selesai….
“Bagaimana La?” tanya Niken saat itu jantungnya berdetak lebih cepat menunggu jawaban Lila.
Dr.Lila tersenyum-senyum sambil membaca catatan hasil pemeriksaannya.
“Kurasa ngga ada yang perlu dikuatirkan . secara lahiriah kamu sehat Nien dan siap menjalankan pernikahan. Donie tentu sangat berbahagia mempunyai calon istri bertubuh cantik dan sehat sepertimu”
“Hanya itu La?” ujar Niken kurang puas, ia sepertinya tahu ada hal lain yang belum disampaikan Lila kepadanya.
“Baiklah. Sesuai dengan profesiku aku memang dapat mengetahui kondisimu sekarang namun ada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kusampaikan disini mungkin menyangkut hal yang sangat pribadi bagimu”
“La aku ke sini justru ingin tahu darimu tentang kondisiku saat ini?”
“Oke manis, kamu dengar baik-baik ya. Kusimpulkan dalam beberapa hari belakangan ini kamu telah melakukan hubungan seks, bekas-bekasnya terlihat jelas pada dinding vagina yang lecet-lecet dan memar di mulut rahimmu. Bahkan selaput daramu baru robek berarti ini yang pertama. Akhirnya kalian lakukan juga sebelum hari itu datang ya kan? Hanya saja kunilai kalian sudah keterlaluan melakukannya. Aku sarankan beberapa hari ini kalian ‘puasa’ dulu. Beri waktu dirimu recovery. Bagaimana apakah nona puas dengan penjelasanku?”
Deg..Niken tak menjawab, hatinya sungguh gundah mendengar penjelasan dari dr.Lila.
“La, apakah kamu yakin…betul-betul sudah robek?”
“Maksudmu selaput daramu?”
Niken mengangguk
“Ya. Biasanya hubungan intim pertama hanya menyobek satu atau dua sisi selaput dara,
Namun Ini malah robek di tujuh tempat. Kupikir luar biasa juga Donie”
Niken menjadi pucat pasi, kekhawatiran nampak membias jelas pada wajah Niken.
Hal itu terbaca Lila
“Loh kenapa, Tapi bukankah tak ada masalah robek sekarang atau nanti kan? Toh Donie juga yang melakukan.”
“Itu…masalahnya La…”
Lila baru mengerti mengapa sejak datang tak terlihat senyum sedikitpun dari wajah sohibnya ini.
“Maksudmu kamu melakukannya bukan dengan Donie, nien? Loh lantas siapa yang ….?”
Belum selesai pertanyaan dr.Lila, tiba-tiba…
“Udah selesai buuu..?” Alfi masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung duduk di samping Niken.
“Alfi tunggu diluar ya. Ibu masih ingin bicara dengan bu dokter”
Alfi berdiri sebelum menghilang ke balik pintu ia sempat mengecup lembut pipi Niken.
Niken agak jengah, matanya melirik ke arah Lila yang masih bengong.
“Lelaki ituu….” dr.Lila tak ingin menyelesaikan kata-katanya. Ia takut salah omong.
Suasana jadi hening sejenak. Niken berusaha menguasai perasaannya. Sambil menghela napas panjang ia berkata
“Dugaanmu benar La. si Alfi orangnya”
Kembali hening, Lila membuka pembicaraan.
“jika aku boleh tahu apakah anak itu menggunakan pengaman seperti kondom saat kalian melakukannya?”
“Ti..ti..dak, masa bisa hamil? Alfi kan masih anak-anak… la”
“Dalam beberapa kasus beberapa anak spermanya lebih cepat mencapai kesuburan, bahkan di Amerika seorang anak laki-laki berumur 9 tahun kedapatan menghamili teman sepermainannya. Apa kamu dalam masa subur, Nien?”
“y..ya”
“berapa kali ia ber-ejakulasi internal padamu?”
“A..aku tak tahu pasti …mungkin… lebih.. 20 sampai 30 kali-an”
Lila menggeleng-gelengkan kepala, dalam hatinya ia sudah tahu dan mengenal lama anak itu. Lila juga yang memeriksa kesuburan Alfi setahun yang lalu. Saat itu ibunya meminta Lila mengadakan test pada Alfi setelah ada seorang pelacur di lokalisasi X yang sempat dicurigai hamil oleh ulah anak itu.
“apakah aku sudah hamil La?” ujar niken panic
“Belum bisa dipastikan apakan benih Alfi membuahi dirimu karena baru berjalan dua hari yang lalu, kita tunggu hingga masa kamu datang bulan nanti, namun kehamilan mungkin saja terjadi bila pada masa suburmu sperma Alfi bertemu dengan sel telurmu. setetes cairan bening atau cairan pre-cum pun sudah mengandung sperma dalam jumlah kecil dan perlu kamu ketahui ada jutaan sperma dalam satu sendok kecil saja ….. apalagi Alfi sampai ejakulasi berkali-kali.”
“Ohh..Laa..tolong aku harus bagaimana sekarang?” ujar Niken panik, sudut matanya mulai berair.
Lila berusaha mencairkan suasana yang tegang dan membuat Niken tenang, ia sungguh tak ingin perbuatannya menjadi aib yang memalukan bagi keluarganya.
“Oke.. nampaknya kamu sungguh butuh bantuanku”
Lila diam sejenak nampaknya ia sedang memikirkan sesuatu.
“Baiklah, kita hanya perlu lakukan operasi kecil pada selaput daramu. kemungkin hanya akan memakan waktu kurang lebih 1 jam.” jelas Lila
“Ma..maksudmu aku bisaa…utuh lagi?”
“Tidak begitu, aku hanya perlu menarik sisa yang ditinggalkan Alfi lalu menjahitnya. Aku usahakan agar saat robek di malam pengantinmu masih mengeluarkan darah.”
“Lan..tas bagaimana dengan kehamilanku?”
“Kupikir kamu belum tentu hamil, seperti kataku tadi kita harus menunggu datang bulanmu. toh baru dua bulan lagi kamu akan menikah dengan Donie. Aku pikir kita masih punya banyak waktu dan bisa mengatur hal itu nantinya.”
Tangis Niken meledak setelah mendengar penjelasan Lila, perasaannya lega. Tadi ia sudah benar-benar ketakutan akan akibat dari perbuatannya dan Alfi sekaligus ia pun sungguh tak ingin mengecewakan Donie meskipun lelaki itu brengsek. Lila memeluk sahabatnya itu. Beberapa saat setelah Niken tenang, Dr.Lila berbicara agak serius
“Ok sekarang dengarkan aku. Melihat kondisi selaput daramu yang robek total aku mungkin hanya dapat melakukan operasi satu kali. Untuk itu aku mau kerja samamu. Setelah operasi ini kamu tak dapat lagi berhubungan intim dengan Alfi hingga malam pernikahanmu.”
Niken merenung. Ia sadar ini sungguh tak adil bagi Alfi, namun ia sudah tak punya pilihan lagi. Ia tak ingin pernikahannya dengan Donie gagal.
“Jika demikian aku minta waktu beberapa hari..soalnya aku tak mau Alfi …kecewa”
Lila tersenyum.
“Baiklah aku mengerti. Aku akan menunggu kesiapan dirimu untuk melakukan operasi tersebut.”
“Ma kasih ya La, kamu telah memberiku solusi dari masalahku”
“Tak masalah Nien, aku kan sahabat terbaikmu sejak dulu”
“La..satu lagi pintaku”
“Apa itu?”
“Hanya kamu yang tahu tentang hubunganku dengan Alfi,”
“Tak usah kuatir akan hal itu manis, aku akan menjaganya..hi hi.”
Niken memeluk dan mencium pipi Lila sebelum pergi.
***********************
Saat di dalam mobil Niken perlahan menyampaikan semua penjelasan dr.Lila tadi. Alfi menunduk sedih
“Fii kamu ngga usah sedih, Ibu akan tetap menemui kamu setelah ibu resmi menjadi istri pak Doni” ujar Niken. “Yang penting sekarang kita masih punya waktu satu minggu sebelum ibu di ‘perbaiki’ dr.Lila”
“Benar ya bu..”ujar anak itu matanya berbinar-binar gembira.
Niken mengangguk. Lega rasanya semua permasalahannya sudah teratasi kini. Sesampai di rumah. Niken sudah tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Ya.. ia tak dapat menolak Alfi menuntunnya ke kamar dan melucuti semua kain yang melekat ditubuh mereka berdua. Alfi begitu tergesa-gesa saat memasukan penisnya.
“Ssstt..perlahan sayang..ibu tak akan kemana-kemana kok…” bisik wanita itu.
Wanita itu mengerti jika saat ini Alfi takut sekali kehilangan dirinya, mengingat beberapa hari lagi mereka akan segera berpisah. Tak ada penyesalan dalam hatinya segalanya kini telah ia serahkan bagi Alfi termasuk hatinya. Dua menit berselang wanita itu sudah dalam genjotan ganas bocah lalu memekik nikmat ketika orgasme melanda dirinya berulang-ulang. Mereka melakukannya berulang-ulang hingga tengah malam. Beruntung bagi mereka tadi Doni sempat menelpon bahwa ia harus berangkat ke luar kota.
*****************************
Dua bulan kemudian, pagi hari setelah malam resepsi pernikahan.
Di dalam kamar pengantin, lagu ‘malaikat juga tau’ sedang mengalun lembut. Donie terbaring dalam kepuasan, sesekali mengecup kening pengantinnya yang cantik yang tertidur bak seorang putri.
“terima kasih manis kamu telah mempersembahkan yang terbaik padaku”
tak sia-sia semalam ia berjuang satu jam-an untuk menembus selaput dara Niken. Pekik kesakitan istrinya semalam dan noda darah di sprey sungguh membuatnya bangga. Meski ia hanya mampu bertahan kurang dari satu menitan di dalam kuluman vagina istrinya tanpa sekalipun memberi orgasme. Saat syair lagu telah sampai pada….’malaikat juga tau siapa yang jadi juaranya…’ Sementara itu Niken dalam tidurnya tersenyum dan berbisik lirih “Al..fiii…
0 Komentar