maaf Pak, jangan diambil hati kata-kataku tadi….kalau latah aku jadi ngelantur! Jawabnya sambil lari menuju rumah, seperti anak kecil yang malu-malu mau!
Akupun kembali kerumah dengan hati yang berbunga dan berandai-andai yang nikmat-nikmat dengan Yuli. Ternyata yang datang mencariku adalah Pak Yanto, pegawai senior yang aku minta untuk menghandle semua kegiatan agar aku bisa fokus berburu kepuasan. Malam itu aku terbayang-bayang wajah ayu Yuli, hingga mata ini tidak mampu berkata tidak untuk terus berandai-andai.
Tepat pukul 23:00 aku bejalan menuju kamar mandi yang berada dibelakang rumah utama (tempat tinggal Pak Lurah) tapi belum sampai dikamar mandi aku melihat Yuli yang hanya mengenakan daster putih transparan buru-buru masuk kekamar mandi.
Spontan aku langsung tiarap dan mengendap-endap mendekati kamar mandi untuk mengintip Yuli. woOw tenyata Yuli yang tanpa CD secepat kilat melepaskan dasternya dan sedang membersihkan memeknya dengan semprotan air selang. Seketika itu kont*lku mengeras sejadi-jadinya, terlihat jelas jembut lebatnya sangat kontras dengan pangkal pahanya yang putih. Sekitar 5 menit aku menikmati pemandangan yang indah itu hingga Yuli keluar dari kamar mandi.
Setelah beberapa langkah, Yuli berhenti dan memandang kearah rumah yang aku tinggali. Dia menengok ke sekeliling yang memang sudah sepi, dengan agak ragu dia melangkah pelan menuju ke kamarku. Dari sela jendela kayu dia mengintip kedalam,… tapi sepertinya dia kecewa karena kosong! Karena tidak mau membuatnya kecewa akupun melangkahkan kaki dengan pelan dan menyergapnya dari belakang serta membungkam mulutnya karena dia latah.
ssssssttttttt….diam jangan bersuara, Aku Adith…. bisikku menenangkannya.
Dengan keadaan masih membelakangiku dan terbungkam mulutnya aku arahkan tanganya kearah kont*lku yang sudah menegeras di dalam sarung tanpa CD. Aku menuntun tangannya untuk mengurut, mengelus dan mengocok-kocok kont*lku sambil terus berbisik merayu dengan percaya diri.
ayo Yul, aku tahu kamu baru aja main sama Pak Lurah dan Aku juga Tahu bahwa kamu belum terpuaskan…. bisikku sambil merangsangnya dengan desahan-desahan ditelinganya.
Yul, aku jamin kamu akan merasakan kepuasan dan kenikmatan yang belum pernah kau dapatkan…bisikku lagi sambil mengelus toket kenyalnya.
Kurasakan nafasnya semakin memburu dan kepalanya mengangguk tanda setuju. Pelan-pelan aku melepaskan bekapanku dan membalikkan badannya kearahku!
Tanpa menunggu waktu aku langsung menggendongnya masuk menuju kamarku dan diapun tidak protes hanya terdiam dengan mata terpejam.
Bapak pasti ketiduran kan?! Tanyaku singkat
Yuli hanya mengangguk, menandakan tebakanku benar. Orang seumur Pak Lurah abis ngentot pasti ngorok! Heheheeeee…..aku tertawa dalam hati penuh kemenangan, ternyata Yuli sangat mudah ditaklukkan dan belakangan aku tahu kalau Yuli Cinta pada pandangan pertama terhadapku.
Aku rebahkan tubuhnya dikasur dan aku lepaskan kaos serta sarungku dengan cepat hingga membuatnya terkagum-kagum melihat kont*lku. Aku buka pahanya lebar-lebar hingga dasternya terangkat keatas dan aku daratkan lidahku di memeknya yang becek. Aku jilat, aku hisap dan aku mainkan klitorisnya dengan lidahku.
Aku tebak, Pak Lurah kont*lnya kecil karena memek Yuli masih sangat sempit padahal baru dientot. Aku semakin bersemangat membangunkan gairahnya, sambil terus memainkan lidah aku remas kuat-kuat kedua toketnya dan aku pilin-pilin putingnya. Dengan cepat Yuli mendesah dan bergumam penuh kenikmatan.
oooohhhh….ooouuuhhhhhhhh…..enak banget Mas, aku belum pernah seperti ini! Desahnya
0 Komentar