Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

kekecewaan seorang istri #6



“Ohh .. ehh ..”

Aku semakin bernapsu mendengan rintihannya dan kumasukkan jariku ke vaginanya, suaranya semakin menjadi. Kukeluar masukkan jariku disana, tubuhnya semakin melenting seperti batang plastik kepanasan, terus kukucek-kucek semakin cepat tubuhnya bergetar menerima perlakuanku. Dua puluh menit lamanya kulakukan itu dan akhirnya keluar suara dari mulutnya.

“Udah dulu pak, aku nggak tahan pengen pipis.”

“Jangan ditahan, biarkan aja lepas.”

“Aduh pak, nggak tahan, vivi mau pipis .. ohh .. ahh.”

Badanya semakin bergetar, dan akhirnya.

“Ahh .. uhh.” Badanya mengejang beberapa saat sebelum akhirnya dia lunglai bersender kedadaku.

“Gimana Vi rasanya?”

“Enak pak.” Kulihat air matanya berlinang.

“Kenapa kamu menangis Vi.”

Dia diam tidak menyahut.

“Kamu nyesel udah melakukan ini?” tanyaku.

“Bukan pak.”

“Lantas?”

“Aku bahagia, akhirnya aku mendapatkan apa yang aku idam-idamkan selama ini yang seharusnya datang dari suami aku.”

“Oh begitu.”

Kami saling terdiam beberapa saat sampai aku lupa bahwa jari tengah tangan kiriku masih bersarang didalam vaginanya dan aku cabut perlahan, dia menggeliat waktu kutarik jari tanganku, dan aku masih tercenung dengan kata-kata terakhir yang terlontar dari mulutnya, benar rupanya .. dia belum pernah merasakan orgasme.

“Mau ke kamar mandi pak?”

Tiba-tiba suara itu menyadarkanku dari lamunan ..

“Oh ya, sebelah mana kamar mandinya?”

“Sebelah sini pak”, sahutnya sambil menunjukkan jalan menuju kamar mandi.

Dia kembali ke ruang tamu sementara aku mencuci bagian tangan yang tadi sudah melaksanakan tugas sebagai seorang laki-laki terhadap seorang perempuan. Tak habisnya aku berpikir, kenapa orang berumah tangga sudah sekian lama tapi si perempuan baru mengalami orgasme satu kali saja dan itupun bukan oleh suaminya. Selesai dari kamar mandi aku kembali ke ruang tamu dan kutemukan dia sedang melihat acara di televisi, tapi kulihat dari wajahnya seakan pikirannya sedang menerawang, entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu

Posting Komentar

0 Komentar