Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

ketika BPK mertua sakit #2


“ya..biasa ma, sesak nafas, gejala serangan jantung, tapi udah ditungguin si Gondo & Arief, juga udah ditangani Dokter Farid langganan papa”, jawabku mencoba menenangkan mama.

Mama menarik nafas lalu berkata “syukurlah..semoga gak apa-apa”
Papa masih tidur ketika kami tiba di kamar rawat inapnya. Usai menjenguk papa di rumah sakit, kami lalu beristirahat di lobi. Rumah sakit ini bertaraf internasional, jadi kami tak perlu menunggui papa seharian, Gondo & Arif, supir dan karyawan papa menginap di hotel kelas melati dekat rumah sakit. Tinggal aku dan mama yang belum menentukan dimana harus menginap, tadinya aku juga ingin menginap di hotel yang sama, tapi untuk sekelas mama sepertinya kurang pantas, sialnya pula , kamar yang disewa karyawan papa itu adalah kamar terakhir yang masih kosong.

Beberapa saat kemudian aku dan mama memutuskan mencari hotel yang layak yang terdekat. Benar-benar sial, semua full booked, baru aku sadar sekarang liburan sekolah baru saja dimulai. Lama kami berputar-putar sampai akhirnya menjelang senja, kami mendapatkan sebuah hotel bintang 3 yang masih punya kamar kosong. Tapi keberuntungan belum berpihak pada kami, karena yang ada hanya tinggal satu-satunya kamar dengan single queen bed.

“Gimana ma? Apa kita cari lagi?” Tanyaku pada mama.

Mama yang tampak lesu menjawab pasrah,

”ya udah lah Den, mama juga udah capek, kita ambil aja, mama udah gak tahan…gerah.

Kemudian aku bilang ke resepsionis hotel,

“oke deh pak, kita ambil, tapi bisa ngasih kasur tambahan gak?”, tanyaku pada resepsionis hotel,

”maaf pak, itupun udah habis, ada yang satu kamar sampe minta 2. Kamar bapak pun kebetulan karena bookingnya dicancel, tapi kalau ada tamu yang checkout kami usahakan pak”, jawabnya sambil menyerahkan kunci kamar.

Kami bergegas menuju kamar hotel yang berada di lantai lima, didampingi porter yang membawa koper & barang-barang mama.

“wah, gimana nih ma, Deni jadi gak enak neh”, ujarku setibanya di dalam kamar hotel yang interiornya cukup mewah tesebut.

“Ya apa boleh buat Den”, jawab mama tak bersemangat sembari membongkar isi kopernya.

“Atau Deni pulang aja ma, besok pagi datang lagi”, ujarku lagi


Posting Komentar

0 Komentar