Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

ketika BPK mertua sakit #3



“jangan Den, entar kalau ada apa-apa terus gimana, ya udah kamu tidur di sini aja, kamu malu tidur sama mama?..ujar mama.

“ya udah deh, Deni tidur di sofa aja ma,

”Ngapain? Kamu gak lihat ukuran sofanya segede apa? Udah kamu tidur di ranjang sama mama, kamu kan udah mama anggap anak mama sendiri, ngapain malu sih?”, jawab mama mencoba meyakinkanku.

Apa boleh buat, pikirku. Aku cuma gak ingin mengganggu kenyamanan mama, dan rasanya risih juga tidur bareng ibu mertua. Bukan karena aku punya pikiran ngeres , walau harus diakui mama masih sangat menarik di usianya yang menjelang setengah abad, kulitnya kuning langsat dengan potongan tubuh masih ideal sebab mama rajin merawat diri dan olah raga, bisnis yang ia jalankan menuntutnya untuk tetap fit dan berpenampilan menarik. Jika disandingkan dengan istriku, lebih mirip adik dan kakak dibanding ibu dan anak.

“mama mandi dulu Den”, ujarnya.

Beberapa menit kemudian Aku mengangguk dan mengikuti langkahnya menuju kamar mandi.Baru kusadari pintu kamar mandi ini adalah kaca dof yang tembus pandang , di dalamnya ada shower dan bath tub. Dengan sedikit iseng aku mendekat, dan dari balik pintu kaca itu tampak bayangan wanita bugil walau tak begitu jelas. Sesuatu sempat bergerak di antara selangkanganku, namun hati nurani menyuruhku untuk kembali ke sofa. Kunyalakan TV,dan rasa lelah akibat seharian mengemudi membuatku mengantuk dan tertidur di atas sofa.

“Den..bangun Den, sana mandi!”,

aku terbangun gelagapan, mama berada dihadapanku masih mendorong-dorong pelan bahuku. Rambutnya terlilit handuk dan tubuhnya terbalut kimono tidur, namun karena posisinya setengah menunduk menampakan pemandangan belahan dadanya yang indah.

“eh…iya ma, sorry ma, ketiduran”,ujarku seraya bangkit menuju kamar mandi.

Usai mandi kami lalu memesan makan malam melalui room service, rasanya masih malas untuk cari makan di luar meskipun sempat aku tawarkan pada mama. Setelah bercakap-cakap beberapa saat lalu kami tidur

Posting Komentar

0 Komentar