Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Bu ningsih istri seorang PNS #7

..


Ibu Ning hanya tersenyum sambil terus berlari-lari kecil, tubuhnya yang seksi bergerak-gerak gemulai dan aku terus memandangi sepasang buahdadanya yang besar dan montok yang bergerak naik turun saat kakinya bergerak.


“Huusss….. huusss…… “ Kata Ibu Ning sambil mengibaskan tangan kirinya ke wajahku untuk mengalihkan pandangan mataku yang terarah ke buahdadanya yang montok, besar dan menggiurkan.


“Doonnni….. Doonnn….kamu kenapa sihhhh….koq aneh sekali ….????” Tanya Ibu Ning membuyarkan anganku. Ku pandang wajahnya yang ayu dan putih sambil tersenyum penuh sejuta arti.


“Ada apa Bu Ning…..?” Tanyaku sambil terus berlari-lari kecil


“Besok Senin kamu punya acara apa…” Tanya Ibu Ning sedikit lirih menghindari kecurigaan orang lain yang lalu lalang di sekitar kami.


“Besok …. Eeehh… entahlah Bu… “ Sahutku sekenanya


Hari ini Senin 21 Maret, setelah mengikuti upacara bendera dan pelajaran pertama yang membosankan, aku segera minta ijin pulang dengan alasan sakit perut diare. Setelah memperoleh ijin pulang dari guru BP, aku mampir ke meja Dewi untuk pamit pulang.


“Wi, sorry ya aku pulang duluan ya, abis aku sakit perut nih…… daagg…!” kataku sambil terus melangkah keluar kelas.


“OK, Bos !....” kata Dewi sambil tersenyum.


Setelah naik angkot selama 25 menit aku melanjutkan dengan jalan kaki lewat jalan Gang Kancil 1, aku terus melangkah menuju rumahnya Pak Achmad tetanggaku lain Gang tapi masih satu RT.


Setelah membuka pintu pagar depan, aku tidak segera mengetuk pintu depan karena biasanya pintu depan selalu terkunci. Aku meneruskan langkah memutar menuju pintu dapur yang terletak di belakang. Yang terlihat sunyi sepi. Namun tak lama kemudian aku melihat tubuh Ibu Ning yang sedang berdiri membelakangiku didepan tempat cucian piring. Oohh… rupanya Ibu Ning sedang mencuci piring atau gelas nih. Tanpa menimbulkan suara aku membuka pintu yang hanya setengah berdiri

Posting Komentar

0 Komentar