Hari Minggu pagi ini aku sengaja mampir kerumah Dewi untuk mengajaknya jalan-jalan pagi sambil berolah raga di Alun-alun Kabupaten dan ternyata sambutannya sungguh tak terduga karena seluruh anggota keluarga Dewi ikut jalan-jalan pagi. Pak Achmad dengan kaos training kuning terlihat mencolok karena kontras dengan warna kulitnya yang hitam legam. Baru beberapa putaran telah membuat Pak Achmad kepayahan dan beristirahat dibawah pohon yang rindang.
“Waahh…. Waahhh…. Husss…. !” …dengus nafas Pak Achmad…..
“Aduuuuhh….. hehhhh….. capek banget Don, Bapak istirahat dulu ya…. Capek..” Kata Pak Achmad kepadaku sambil mengangkat tangan kanannya.
“Pahh…. Wawan capek nih….. ikutan istirahat ya…” Kata Mas Wawan yang baru tiba setelah lari beberapa putaran. “Don, kamu masih kuat….??” Sambungnya.
“Aku sih lumayan cape juga tapi….. ntar aja istirahatnya…” sahutku tersenyum.
“Yah… udah sana lari lagi sambil jagain mama dan adik-adikku ya….” Kata Mas Wawan sambil mendorongku untuk segera lari lagi.
“Ok. Mas…. Siip dah…” kataku sambil lari menyusul Ibu Ning, Dewi, Mbak Anna dan Mbak Sintha. Setelah beberapa saat mengejar maka aku berhasil menjajari Ibu Ning. Dia tersenyum manis sambil memandangku penuh keteduhan. “Lhooo…koq Ibu Ning sendirian aja…mana yang lainnya…??” tanyaku pura-pura cemas.
“Gak…papa koq…. mereka udah lari jauh didepan…” kata Ibu Ning
“Waduhhhh……. Gawat…. ??” kataku dengan mimik wajah cemas sambil memandang wajah Ibu Ning.
“kenapa Donnn…. “ Tanya Ibu Ning penuh kebingungan
Dengan muka serius aku menjawab “Wahhh…. bisa gawat nihhh…gimana jadinya klo ada orang jahat yang iseng menculik Mamanya, mereka pasti akan merasa kehilangan Ibunya yang cantik dan seksi ini…” Tapi biar gak ada yang berani menculik maka biarlah saya akan mengawal mama mereka yang ayu dan seksi ini…” kataku sambil tertawa lucu dan menjajari langkah Ibu Ning
0 Komentar