Ciuman dan rabaannya pada wilayah sensitif di tubuhku seakan menjadi cambuk untuk terus menaikkan gairahku.Memang selama ini aku belum pernah merasakan yang namanya telanjang atau raba rabaan dengan laki-laki lain. Selama pacaranpun aku hanya pernah di cium pipi dan genggam tangan saja.Malam itu aku pasrah, aku tidak kuasa untuk membalasnya,aku kuatir nanti di bilang agresif oleh suamiku,padahal ini adalah malam pertama kami.Aku ingin meberikan hal yang terbaik padanya. Selama ia meraba dan merangsangi aku,membuat tubuhku panas dingin,bulu-bulu roma di tengkuk dan tanganku seakan berdiri semua, pori-poriku merinding, perasaan malu,nikmat dan gairah datang silih berganti.Hingga akhirnya bra dan celana dalamku lepas meninggalkan tubuhku dan terlempar ke lantai kamarku.Keringat dingin mulai membasahi tubuhku dan tubuh bang Ardi.Yang terdengar hanya lenguhan dan rintihan aku malam itu.Kain sprei sudah kusut disana sini karena gerakan tubuh aku dan suamiku.Saat itu aku hanya sempat meremas kain sprey saja juga terkadang rambut suamiku disaat ia menjilati belahan payudaraku,juga memilinnya dengan mulutnya.Ia seakan sama persis seperti bayi yang ingin menyusu pada ibunya.Namun aku sudah amat kewalahan.Sampai2 aku merasakan ada rasa basah di celah kewanitaanku.Lalu Bang Ardi terus melakukannya dengan intens menurun kearah perutku yang basah oleh keringat. Sedangkan kedua tangannya tetap terus meremas kedua payudaraku.
Tanpa aku duga suamiku menuju kearah kewanitaanku dan dengan kedua tangannya ia buka kedua pahaku.Aku menduga saat itu ia akan melakukan coitus .Namun aku salah kira.Ia lalu menjilat liang kewanitaanku.Aku kaget dan merapatkan kembali pahaku.Aku sempat melarangnya.Sebab bagiku itu amat menjijikan,Namun ia bilang padaku bahwa itulah saat-saat seorang suami ingin membahagiakan istrinya katanya..Aku tetap berusaha agar ia jgn sampai melakukan itu, sebab aku amat menghormatinya sebagai suami,namun ia tetap tidak mau menuruti kata-kataku.Akhirnya dengan persaan malu,takut dan aku tidak tahu mau bilang apa,ia lalu menjilati liangku setelah sebelumnya ia telah membuka kedua pahaku kembali.Beberapa saat ia memasukan lidahnya dan menghirup liang kewanitaanku.Aku serasa terbang kelangit.Rasa geli,nikmat,dan rasa ada yang akan keluar membuatku menghentak hentak dan merapatkan pahaku yang aku saat itu masih ada kepala suamiku di sana.Dan tanpa bisa aku cegah lagi aku orgasme.Di celah kewanitaanku mengalir air cintaku ,namun suamiku tidak berhenti ia tetap disana.Dan yang membuat aku merasa amat salut dan takhluk padanya adalah ia menghirupnya dan menelannya hingga tandas.Aku tidak kuasa melarangnya,sebab saat itu tubuhku seakan lemas,dan tak ada bobot lagi untuk menggerakkan badanku.Dan itulah yang pertama kali selama hidupku aku merasakan orgasme untuk yang pertama kalinya oleh suamiku.Ada berjuta juta rasa yang keluar dari tubuhku saat itu, jika mengingat orgasme yang aku alami ini.Pantas saja semua pasangan ingin selalu melakukan hal ini jika bersama pasangannya.Dan alangkah indah rasanya.Saat itu aku seakan terlambat,kenapa tidak dari dulu-dulu aku menikah, jika rasanya seperti saat ini.Padahal saat itu suamiku belum melakukan coitus pada kewanitaanku.Begitu saja sudah membuatku menggelepar gelepar apalagi jika coitus telah terjadi.
Sensasi yang aku rasakan seolah membuatku kehausan,lalu aku minta izinnya untuk beristirahat sebentar.Suamiku mengizinkan dan ia juga merasakan haus.Lalu ia mengambil air minum yang tersedia di meja kecil dekat kaca riasku.Lalu ia bantu aku meneguk air minum,air itu aku minum sampai tandas,hingga kemudian suamiku menambah air lagi lalu meminumnya sendiri.Aku lihat didada masih banyak keringat.Hingga akupun mengelapnya dengan handuk kecil yang tersedia didekat pintu kamar mandi di kamar aku ini.Sedangkan saat itu aku masih bertelanjang bulat dan hanya menutupi tubuh putih mulusku dengan kain selimut yang ada di ranjangku.Padahal suamiku masih mengenakan celana dalam.Ia belum melepas celana dalamnya.Masih sempat aku lihat kemaluannya yang belum bereaksi.Biasanya dari buku yang aku baca selama ini,kalau laki-laki yang sedang atau akan melakukan hub sex pasti kemaluannya akan tegang atau berdiri namun aku tidak melihat kepunyaan bang Ardi seperti itu.
Aku lalu kembali ke ranjang dan menarik tangan suamiku untuk naik ke ranjang kembali.Iapun menurut,lalu ia masuk kedalam selimut yang aku pakai menutupi tubuh telanjangku.Dengan naluri kelelakiannya iapun meraba raba titik titik sensitive di tubuhku.Aku saat itu,tahu akan keinginannya yaitu melakukan coitus.Aku kembali bergairah.Ini terasa saat ada lelehan lendir di liang kewanitaanku,juga payudaraku kembali mengeras oleh rabaan dan pilinan jari jari suamiku.Aku kembali mendesis dan melenguh.Lalu ia buka kedua kakiku,saat itu aku merasakan kemaluan suamiku mulai tegak karena gesekan dengan kulit pahaku.Akupun menurut dengan isyaratnya yang membuka pahaku.Suamiku lalu memposisikan kedua kakinya diantara pahaku yang terbuka.Ia lalu mengarahkan kemaluannya yang aku rasa saat itu mulai mengeras,liang sanggamaku.Aku menurut dan hanya memicingkan mataku.Mataku mulai berair,ada rasa sedih,juga rasa pengabdian pada suami yang beberapa saat lagi akan merubah statusku yang perawan menjadi seorang istri yang berbakti pada suami.Lelehan air mataku mulai membasahi pipiku dan bercampur keringat karena gairah nafsu yang mulai datang.
0 Komentar