duh.. kamu ternyata juga pintar bikin gossip. Awas loh nanti pada heboh dan ibu disalahkan!”
“abisnya ibu Niken cantik banget!”
“udah ah kamu tambah ngelantur…emmm sepertinya sakit kaki ibu sudah banyak berkurang Fii” ujar Niken sambil mengerak-gerakan pergelangan kakinya.
Niken bangkit dan mencoba untuk berjalan dan tak ia rasakan sakit itu lagi
“makasih ya Fii, pijatanmu manjur sekali”
Alfi tersenyum malu. Pujian Niken merupakan sesuatu yang luar biasa baginya
“he..he ,Iya bu Alfi juga senang sudah nolongin ibu”
“eng… Buu!”
“Ya, ada apa Fi?”
“Engg…Besok boleh kan Alfi ngebantu ngebawain buku-buku ibu?”
Niken tersenyum geli, secara naluriah ia tahu anak ini tertarik padanya seperti yang lain. Namun ia pikir itu adalah hal yang wajar dikerenakan pada anak usia Alfi sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya.
“Begitu ya… hi hi ..baiklah, sekarang ibu pulang dulu, sampai ketemu besok Alfi” Niken melambaikan tangan sambil tersenyum.
“Uhhh manisssnya”, angan Alfi melambung jauh
Alfi gembira karena hari ini ia berhasil lebih dekat dengan Niken. Pulang dari sekolah, setelah selesai mandi dan hendak berpakaian, ia menoleh ke arah tempat tidur di mana nampak Dian dan Nadine menunggu sambil tersenyum manis padanya. Keduanya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang yang melekat pada tubuh.
“Fi..Kakak sudah selesai ‘itu’ nya dan kak Nadine juga udah baikan sore ini ” ujar Dian
“Kamu ingin siapa dulu yang menjadi istri kamu malam ini, kak Dian apa kak Nadine?”
“Dua-duanya aja… kali ini Alfi mau ngentot bertiga sama kakak berdua”
“Kok pulangnya telat, kemana aja Fii? Kamu ngga keluyuran kan?” tanya Nadine
“Alfi ikut eskul di sekolah sampai sore” jawab anak itu sekenanya
Alfi menyusul naik ke ranjang. Dian menjadi sasaran pertamanya. Vagina wanita itu masih dalam keadaan kering langsung di jebolnya. Sehingga ia terpekik
“Aduhhh Fiii!! pelan-pelan dong sayanggg..ughhh”
Lima belas kocokan cepat Alfi menghantarkan keduanya ke puncak kenikmatan. Stok sperma selama dua hari segera ia setorkan ke rahim Dian seakan ingin ia buang tanpa sisa.
“oww.. Kakakkkkk!!! Enakkkkkk!” jeritnya
“Sisain buat kakak dong Fii” ujar Nadine ketika dilihatnya pinggul Alfi berkali-kali mengenjang
Sesudah berejakulasi sekali Alfi baru bisa mengontrol dirinya. Dian baru dicumbuinya mesra. Alfi menggarap tubuh cantik Dian setengah jam lalu Nadine mendapat giliran disetubuhi kuda jantan kecil itu. Begitu secara bergiliran mereka mereguk nikmat hingga tiba waktu makan malam. Lalu setelah itu mereka lanjutkan lagi hingga larut malam.
0 Komentar