Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Alvi dan Bu Niken part 9



“Ibu juga sayang kamu fi…”

“benarkah?” Alfi mengangkat wajahnya untuk memandang wajah Niken seolah tak percaya dengan ucapan ibu gurunya yang cantik itu.

 

Niken tersenyum dan mengangguk. Di tekannya kepala Alfi kembali ke belahan dadanya.

Dan dibelainya. Ia tak tahu tiba-tiba ia merasakan benih-benih kasih sayang timbul dan menguat terhadap Alfi. Apakah perasaan ini yang muncul pada Wanita-wanita Alfi sebelumnya? Sehingga mereka rela menyerahkan milik mereka yang paling berharga…keperawan. Napas Alfi masih agak tersengal-sengal. Menaklukan wanita yang satu ini sungguh telah menguras tenaganya. Penisnya perlahan kembali keukuran semula dan terlepas dari vagina Niken. Mereka berdua akhirnya jatuh tertidur. Entah berapa lama Niken tertidur, saat ia terbangun Alfi masih dalam posisi menindih tubuhnya. Alfi sudah duluan terjaga dan kini sedang menetek padanya.

“Ahh.. ia ereksi lagi” desah Niken sambil menarik napas panjang

Ia merasakan benda itu kembali ‘bangun’ di atas bukit kewanitaanya padahal baru satu jam yang lalu ia dan Alfi bergumul. Kini anak itu menginginkannya lagi Niken tak tahu ia harus kuatir atau senang. Petting barusan nyaris merusak selaput daranya. Karena penis Alfi menerobos terlalu dalam. Beberapa jam ini ia cukup kelabakan menangani napsu anak ini yang tak kunjung reda. Dua kali ejakulasi tak cukup bagi Alfi, anak itu telah mengenalkannya pada dunia yang tadinya dianggapnya tabu mulai dari nikmatnya saling melumat bibir hingga petting. Niken merasa ia harus berusaha menghindari Alfi, ia takut makin terhanyut oleh permainan anak itu hingga akhirnya harus menyerahkan miliknya yang paling berharga. namun selalu seperti sebelumnya, ia tak bisa. Ia tak sanggup menolak. Naluri kewanitaannya juga menginginkan belaian-belaian dari bocah itu.

Kenikmatan itu begitu memabukkan, membuatnya ketagihan

Ughh…penis anak itu kembali menancap menyumbat jalan di mana bayi-bayi Niken akan lahir kelak. Gatal nikmat menjalar cepat menyengat selangkangannya akibat ujung sengat Alfi yang masih berkulup penuh.

“Bu….”

“Egg?”

“boleh ya bu, kali ini … Alfi masukan semua titit Alfi kepunya ibu?”

Niken telah menduga sejak awal kalau akhirnya anak ini akan meminta hal itu juga.

“Jangan fii …, Alfi kan sudah janji . tidak akan melakukan lebih dari hanya sebatas petting..”

Dengan akal sehatnya Niken masih berusaha mengendalikan hasrat pada dirinya yang juga menggelora. Niken bukan tidak tahu resiko permainan apinya dengan Alfi .

 

Hanya tinggal satu langkah lagi ia dan Alfi akan melakukan apa yang hanya boleh ia lakukan dengan Donie sebagai suaminya yang sah kelak. Apabila ini terjadi ia tak bisa mundur lagi ke belakang menjelang pernikahan dengan tunangannya dua bulan lagi.

Bagaimana jadinya kalau Donie mempermasalahkan keperawanannya di malam pertama mereka nantinya. Tidak semua laki-laki seperti Didit yang mau menerima wanita yang sudah tidak suci lagi sebagai istrinya

“Alfi ngga mau ingkar janji sama ibu, tapi…kalau ibu ijinkan meski hanya sekali ini saja Alfi ingin menjadi laki-laki pertama yang ngentot sama ibu, dibunuh sama pak Donie pun Alfi rela demi cinta Alfi sama ibu”

Niken nyaris tertawa mendengar celoteh dan rayuan anak itu. Rengekan seorang bocah polos. Mekipun dalam hatinya ia mengakui kejantanan Alfi. Namun ada beberapa hal yang membuat dirinya tidak dapat mengabulkan keinginan Alfi. Baginya Petting sudah merupakan tahap terakhir yang dapat ia berikan untuk anak itu. Alfi merasa kecewa ia tahu ia tak mungkin memaksa Niken. Ia maklum Niken pasti tidak mau menyerahkan keperawanannya. Namun Ia sudah bersukur Niken mau meladeninya hingga pada tahap ini. Alfi masih menindih tubuh sintal guru cantiknya itu Ia terus menerus memberikan rangsangan terhadap tubuh Niken, mulutnya menghisap kuat puting sebelah kiri payudara putih Niken karena ia tahu yang kirilah yang paling sensitif. Sementara kepala penisnya tetap bergerak keluar masuk dalam kelopak vagina wanita itu, ini adalah posisi paling di sukai Sandra dan kedua temannya, demikian pula dengan Niken. Ia merasakan kenikmatan ganda. Hanya Alfi yang bisa melakukan persetubuhan sambil menetek berbarengan secara sempurna. Karena usianya masih di bawah umur sehingga tubuhnya yang jauh lebih pendek dari wanita dewasa bertubuh setinggi Niken. Hal itu memungkinkan ia mendapat posisi yang ideal. Hampir satu jam lamanya ia melakukannya. Entah kenapa Alfi tak kunjung ejakulasi padahal Niken sudah empat kali memperoleh orgasme. Semakin lama vaginanya semakin sensitif terhadap rangsangan. Bahkan orgasme yang terakhir barusan nyaris membuat air kecingnya ikut memancar keluar bersama cairan cintanya. Rasanya ia tak mampu terus menerus melawan kemesraan yang diberikan Alfi padanya

 

 “fiii……masuk..kan…semuaaa, ibuuu tak tahann lagiii ohhhh…” akhirnya Niken berbisik demikian ke telinga Alfi

Alfi bukan main terkejut namun gembira mendengar penyerahan terakhir wanitanya itu, sungguh ia tak menyangka akhirnya gurunya mengijinkannya melakukan penetrasi penuh ke liang senggamanya yang masih perawan.

“ughhh buuu.… Alfi entot ibu sekarang ya?” ujar bocah itu lirih

“Iya fii..iya.. milikii ibuu sayangg!!!! Ohhh!!” rintih wanita itu. Tak ada rasa malu yang tersisa

Niken sudah tak peduli lagi terhadap statusnya sebagai seorang pendidik atau sebagai calon istri Donie ….bahkan… pada kehormatannya yang bakal terengut. Birahinya sudah sampai pada titik puncak Kini ia hanya butuh penuntasan dari sang murid yang sedang menggumulinya. Tak membuang waktu Alfi mendekap tubuh sintal sang ibu guru yang cantik itu. Mulutnya menyergap kembali putting sebelah kiri Niken. Melumatnya untuk meningkatkan rasa nikmat bagi wanitanya sebelum penyatuan itu terlaksana. Petting yang mereka lakukan sejak tadi sebenarnya sudah nyaris merobek selaput dara wanita itu.

Hingga tak terlalu sukar bagi penis Alfi melakukan penetrasi total. Alfi menurunkan pinggulnya dan dengan satu hentakan lembut kewanitaan Niken merengang dan terkoyak

“Awww.. Fiiiii….Sakiiiiiiiit!!!” pekik Niken lirih perih saat selaput daranya robek, jemarinya mencengram pinggul Alfi.

Posting Komentar

0 Komentar