Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Hasrat seorang teknisi part 3


Aahhnjingg enakkhh"

Aku meremas rambutnya dengan dua tanganku yang memakai sarung tangan. Lidahnya mulai bermain di itilku yang sudah membesar itu sambil terkadang disedot-sedot.

"Bajingann.. Terussinn aahh cepett"

Badanku menggeliat-menggeliat tidak karuan ke sana kemari. Lidahnya terus bermain didalam memekku, kedua tangannya juga mengangkat kedua kakiku agar mudah lidahnya menjilati setiap bagian dari memekku. Dia trus bermain di memekku dengan rakusnya. Tangan Tante kiriku akhirnya memegang betis kiri dan tangan kanan memegang betis kanan sehingga kedua kakiku saat itu terangkat keatas membentuk huruf V untuk memudahkannya melahap habis memekku.

"Terusshh" aku semakin bernafsu karena selama ini aku belum pernah merasakan dijilat memeknya. Didit terus menjilat memekku yang sudah basah sekali dari bawah keatas, dari atas kebawah terus diulang-ulang. Badanku tergetar-getar dan kepalaku menggeleng terus ke kiri dan kekanan, sedangkan pinggulku berputar-putar.

"Tantee udahh nggaak tahaann oohh"

Lidahnya menerobos masuk ke dalam memekku lalu ditarik lagi, itu terus dilakukannya berulang-ulang, dengan diselingi sedotan ke memekku. Aku yang tidak kuat menahan kenikmatan ini akhirnya kedua kakiku menjepit kepalanya dan tanganku menggapai langit-langit yang tidak bisa diraih sedangkan badanku membusung kedepan. Aku lalui orgasme dengan teramat sangat indahnya yang melambungkan diriku ke impian yang selama ini tidak pernah kudapatkan. Semburan demi semburan terus keluar dengan tubuhku yang berkelojotan.

Didit tahu kalau aku sudah orgasme, sehingga Didit semakin kuat menyedot-nyedot belahan memekku.

"Aahhnjingg bangsatt oohh enakk"

Memekku basah kuyup setelah orgasme yang begitu deras. Lidahnya ternyata belumlah berhenti memainkan itilku, tangan kirinya meremes-meremes tetek kananku. Tubuhku masih tersandar disofa dengan gaun yang masih terpakai tapi sudah tersingkap kemana-mana. Karna basahnya teramat sangat, gantian tangan dengan kedua jarinya bermain dipinggiran memekku.

"Cepet Dit kalau mau ngentot.. Mmhh.. Sisa waktu Tante tinggal 5 menitt.. Sshh"

Kedua pahaku masih berada di bahunya kiri dan kanan. Tangannya masih mengusap-mengusap memekku, kadang Didit memainkan itilku dengan jari-jarinya. Aku mencoba berdiri sehingga kepalanya terjepit diselangkanganku. Gaun bagian bawah turun menutupi wajahnya, sedangkan gaun bagian atas kurapikan dengan mengikat kembali simpul dibelakang leherku.

Posisi seperti ini membuat mulutnya pas berada dibawah memekku, dan Didit memberikan sedotan yang kuat. Aku mencondongkan tubuh Sedikit kedepan karena tidak kuat menahan sedotan di memekku. Tangan kananku menekan kepalanya yang tertutup bagian bawah gaun satinku. Didit mengulangi lagi sedotan itu cuma sekarang yang jadi sasarannya adalah itilku yang kena disedot.

"Ahhnnjingg.. Enakkhh.." aku tidak kuat akhirnya menahan tubuh dengan kedua tangan diatas meja tamu sehingga posisiku jadi menungging. Lidahnya bergoyang menikmati itilku kekanan kekiri, sedangkan tangannya mengelus-elus pahaku.
"Entotin Tante Ditt.. Tante udah nggak tahannhh.." setengah berteriak sambil mendesah kuat. Tangannya mengelus puserku, mulutnya masih asik bermain dimemekku.
"Buka celananya Ditt.. Tante mau lihat kontol.. Sshh oohh"

Aku sudah tidak sabar ingin melihat kontol yang selama ini terbayang begitu besar dan kuat.

"Ok Tantee.."

Didit sambil mempermainkan memekku, kemudian dia berdiri untuk membuka celana dan CD nya sendiri. Didit langsung mengacungkan kontolnya yang sejak tadi ngaceng keras. Aku melihat kontol yang begitu besar dengan nafsunya karena tidak seperti kontol biasa, memekku sudah gatel sekali rasanya ingin dientot oleh kontol itu.

"Duduk Dit di sofa.. Please" aku mencoba untuk memohon.
"Yupss.." Didit langsung duduk di sofa dengan kontolnya berdiri tegak seperti monas.
"Baju Tante jangan dibuka ya dit.."

Aku masih berdiri dan meremas-remas kedua tetekku dengan tanganku yang terbungkus sarung tangan.

"Nggak apa-apa Tante.."

Tangannya kembali menerobos masuk dari bagian bawah gaun satinku dan mulai mengelus-elus memekku lagi. Aku menampar pipi kanannya dengan tangan kananku. Plakk!!

"Bajingan kamu Ditt sshh"

Aku langsung mengangkat gaun satin bagian bawah dan berlutut disofa diatas kontolnya. Jari tengahnya berusaha masuk dan akhirnya bisa walau sedikit menembus ke memekku. Didit langsung mengobok-obok isi memekku. Serangan tiba-tiba membuatku tidak kuat dan dengan kedua tangan bertumpu di bahunya.

"Aahhnjingg sshh" aku mendesah keenakan.

Tangan satunya membuka gaun satinku bagian atas, mulutnya langsung mengulum tetekku. Tangannya terus bermain di dalam memekku.

"Aahh" aku membekap kepalanya sehingga terbenam di tetekku.

Mulutnya terus menyedot-nyedot tetekku. Tangan kiriku menggapai kontolnya lewat belakang pantatku. Memekku yang dimainkan dengan jari-jarinya membuat memekku mulai basah kembali. Aku mencoba meremas-remas kontol yang gede dan hitam itu.

"Achh pelan-pelan dong Tante" Didit keenakan dan semakin kuat mengobok-obok memekku sambil memainkan itilku.
"Sshh masukin Ditt.. Tante mau kontol.. Pleasee" aku semakin tidak sabar untuk dientot sama Didit.
"Ok Tantee" Didit mulai naik sedikit agar kontolnya bisa masuk ke memekku

Posting Komentar

0 Komentar