Ticker

Ad Code

Responsive Advertisement

ibu guru yang mulus Bab 6



Sambil menunggu saat yang tepat, kucoba bersikap baik, kuusap-usap punggungnya dengan lembut…. perlahan kutarik tali BH-nya lalu kulepas….. kaosnya kurapikan sehingga punggungnya tertutup ternyata Bu Indah tidak menunjukkan gerakan menolak perbuatanku…. akupun semakin berani….. diam-diam kulepas kancing roknya…. kubuka retsletingnya…. roknya kurapikan…. kuturunkan seluruhnya menutupi pantat sampai ke mata kakinya… kupijat-pijat lembut kakinya sambil menggeser sedikit demi sedikit supaya renggang…. lalu aku tengkurap di sebelah Bu Indah…. kuusap-usap lagi punggungnya… kuangkat sedikit bantal yang menutupi kepalanya… kutempelkan mulutku di kupingnya sambil berbisik ” Buu…. maafin Boy ya…. perbuatan Boy bikin Ibu jadi sedih…. aku janji tidak akan mengulanginya….. maafin Boy ya…….. “, Bu Indah menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutupi kuping dengan kedua telapak tangannya, wajahnya tertunduk dalam… sepertinya dia tidak mau mendengar omonganku atau melihatku lagi… karena perbuatanku tadi.

Aku mengangkat tubuhku perlahan-lahan… kutindih punggungnya… sambil kubelai lembut rambutnya… bahu Bu Indah terguncang-guncang… isak tangisnya makin keras… dikiranya aku akan menghiburnya, padahal kugeser pantatku sedikit demi sedikit sambil kulepas kancing roknya…. kubuka retsletingnya…. kusibakkan semua yang menutupi belahan pantatnya… hingga lobang memeknya yang makin merekah terlihat jelas… akupun jadi tidak sabar ingin menusukkan kontolku ke lobang yang sudah menganga itu.

Kubasahi kepala kontol dengan ludah…. perlahan-lahan kuangkat pantatku hingga tepat di atas pantatnya… dan kurapatkan kedua kakiku diantara kakinya…. kugenggam kontolku…. kuarahkan kepalanya tepat di bibir lobang memeknya…. pantatku turun pelan-pelan…. tanpa ragu-ragu langsung kudorong…. Akh, kontolku sulit masuk… seret… masih kering dan sempit… ada rasa perih di kontolku.

Saat itu tubuh Bu Indah tersentak…. dia kaget sekali… merasa ada sesuatu menyentuh bibir memeknya dan memaksa masuk…. tubuhnya langsung meronta-ronta… ingin melepaskan diri dari tubuhku….. tubuhnya bergeser maju… pantatnya digoyang-goyang…. berusaha untuk menghindari dorongan kontolku… kedua kakinya tak bisa apa-apa karena tertahan oleh rok dan kakiku…. sambil menahan tubuhnya… kudorong kontolku dibantu tangan kananku… hingga pada dorongan keempat, kontolku masuk setengahnya… kudorong lagi…. kutekan sedalam dalamnya sampai mentok….

Makin kuat Bu Indah meronta makin terasa tubuh kami bergoyang-goyang… berayun-ayun… akibat pegas tempat tidurnya sangat elastis…. tanganku langsung menyusup ke balik kaosnya… kuraba-raba perutnya… Bu Indah semakin meronta.. kupeluk tubuhnya dengan cara menyilangkan kedua tangan sambil mencengkeram buah dadanya yang kenyal dan keras… lalu kuremas-remas dengan lembut…. kedua putingnya kutarik-tarik dan kupuntir-puntir… mulutku menjilat-jilat dan menciumi tengkuknya sampai basah… kujilat hingga ke belakang kupingnya…. kugigit-gigit ujung kuping…..

Gerakan meronta tubuh Bu Indah makin melemah… kutekan pantatku dengan kuat sambil kuputar-putar…. hingga tubuh kami bergoyang-goyang.. pegas tempat tidur ini memang sensitf sekali sedikit saja bergerak langsung terasa seperti diayun-ayun… aku merasakan kenikmatan bersetubuh yang unik di tempat tidur ini… kulihat mata Bu Indah berkaca-kaca…. dia menangis… merintih-rintih kesakitan…… ” Nngg…nnggng… uuhhuu….uuuhhh…nggg… aduuuhhh… sssssssakiiiitt….. nngg…… aaaaa….aaa….”

Tubuhnya tengkurap tak bergerak…. tangannya menjuntai lemas…. pelan-pelan kutarik kontolku… aduuhh sempit sekali… rasanya seperti di jepit… kudorong lagi pelan-pelan…. kutarik…. kudorong….. kutarik….. creeeeeeep… creeeeeeep… creeeeeeep… creeeeeeep….. creeeeep……. seret sekali……

Kucabut kontolku lalu kubasahi lagi dengan ludah…. kumasukkan lagi…. Nah, sekarang agak licin. Terasa buah dadanya makin mengeras… putingnya kupijit dan kupuntir…. samar-samar kudengar rintihan kesakitan Bu Indah berubah menjadi rintihan nikmat… akupun mempercepat gerakan naik turun sesuai ayunan pegas tempat tidur ini… pantat Bu Indah bergerak seperti membalas gerakanku…. bergoyang, menarik dan mendorong… rintihannya semakin jelas dan keras… tampaknya Bu Indah mulai terhanyut oleh kenikmatan persetubuhan ini, rasa sakitnya sudah berubah menjadi sakit-sakit nikmat. Aku yakin sebentar lagi dia tidak akan merasa kesakitan…. tapi kenikmatan yang luar biasa

Posting Komentar

0 Komentar