Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

BUDAK SEX BU ANA #4

..
“Naik,” perintahnya.

Kami sama sekali tidak bicara apa-apa, sesekali aku mencuri lihat ke arah Ibu Anna. Dia tampak lain sekali hari ini pikirku. Ibu Anna mengenakan kaos berwarna kuning dan celana pendek berwarna coklat. Berbeda sekali dengan waktu biasa mengajar dimana dia mengenakan setelah jas dan rok formal.

“Nama kamu Indra?” tanya Ibu Anna dengan tiba-tiba.

“Iya Bu,” jawabku.

Lalu kami kembali terdiam. Tak lama kemudian kami sampai di depan sebuah rumah. Dia menghentikan mobilnya lalu turun. Aku juga segera mengikutinya. Tanpa bicara Ibu Anna membuka pintu rumah itu lalu menyuruhku masuk. Dengan tidak berbicara aku masuk mengikutinya. Ibu Anna memberiku isyarat agar aku mengikutinya. Dia membawaku masuk kedapur.

“Cuci piring-piring itu, awas kalau sampai ada yang pecah,” Ibu Anna berkata demikian sambil menunjuk ketumpukan piring kotor.

“Saya beri kamu waktu setengah jam, harus sudah selesai,” ujarnya lagi.

“Baik Bu,” jawabku.

“Oh ya.. Pakai ini,” kata Bu Anna sambil melemparkan sebuah kain kepadaku.

Aku menangkapnya, tampaknya itu sebuah celemek. Tanpa bicara aku segera memakainya, sebenarnya aku enggan karena hal itu membuatku malu. Aku terlihat seperti pelayan, namun aku tidak berani berkata apapun, takut nanti Ibu Anna berubah pikiran. Hukuman ini tidak seberapa jika di bandingkan dikeluarkan dari sekolah pikirku. Ibu Anna lalu membantu mengikatkan tali dipunggunku. Entah kenapa aku merasa ada yang aneh pada saat Ibu Anna tersenyum melihat aku mengenakan celemek itu. Dia lalu beranjak pergi meninggalkanku. Dan langsung saja aku memulai pekerjaanku.

Ibu Anna tampaknya keluar dari rumah, karena aku mendengar suara pintu yang dibuka, tapi nampaknya ia tidak menggunakan mobilnya. Aku segera menghentikan pikiranku dan mulai mengerjakan mencuci piring-piring kotor itu. Sebenarnya piring-piring itu tidak banyak, namun karena aku tidak pernah mencuci piring sebelumnya ditambah aku ingin Ibu Anna puas akan pekerjaanku makan membutuhkan waktu yang cukup lama juga untuk menyelesaikannya. Ketika tinggal satu piring lagi tersisa aku mendengar suara pintu dibuka, lalu aku juga mendengar pintu itu dikunci. Agak heran juga aku akan perbuatan Ibu Anna. Aku mendengar langkah sepatu, ketika aku menoleh aku melihat Ibu Anna. Tampaknya ia sehabis olah raga. Keringat mengalir deras ditubuhnya, tangannya mengipas-ngipas wajahnya.

“Tinggal satu Bu,” kataku padanya.

“Bagus,” jawabnya

“Kalau sudah selesai kamu bilang pada Ibu ya,” katanya dengan lembut.

Mendengar perkataanya aku makin semangat menyelesaikan pekerjaanku. Bahkan aku sempat berpikir yang tidak-tidak melihat Ibu Anna yang tubuhnya penuh keringat itu. Tak lama akupun menyelesaikannya. Aku berjalan menuju Ibu Anna yang sedang duduk di sofa sambil menonton acara TV.,....

Posting Komentar

0 Komentar