Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Bu ningsih istri seorang pn$ #1



Bu Ningsih



Kami bertetangga dengan sebuah keluarga PNS yang baru pindah dari Jogya. Ayahku adalah pegawai negeri sipil biasa dan Pak Achmad adalah juga PNS tetapi punya kedudukan yang lebih tinggi. Kalau gak salah Pak Achmad berasal dari kota Klaten sedangkan Bu Achmad berasal dari Jogya. Pak Achmad ini orangnya gemuk pendek dan berkulit agak hitam namun berwajah lumayan, kontras sekali dengan Bu Achmad atau yang sering kali dipanggil dengan sebutan Ibu Ning atau Ibu Ningsih.


Ibu Ning ini tubuhnya agak langsing seimbang dengan postur tubuhnya yang tinggi berisi. Ibu Ning ini lumayan cantik lebih tepatnya Ayu karena penampilannya setiap hari sangatlah “indah dipandang mata” dan aku paling suka berlama-lama mencuri-curi pandang mengamati Ibu Ning setiap kali lewat depan rumahku. Tubuhnya seksi abis cing, rambutnya hitam panjang sebahu dengan kulit tubuh yang kuning langsat dengan sepasang buahdadanya yang montok. Ibu Ning hanyalah ibu rumah tangga biasa yang selalu aktif dalam kegiatan Dharma Wanita di kantor Pemda dan Kabupaten.


Aku sendiri satu umur dengan anak gadisnya yang nomor empat namun kami berlainan sekolah. Dengan demikian kami tumbuh bersama menjelang masa remaja, namun baru setelah tamat SMP aku dan Dewi satu sekolah di SMA. Aku suka main dirumahnya Dewi untuk meminjam buku atau apa sajalah, yang penting aku bisa bertemu dan ngobrol dengan Ibu Ning yang seksi dan ayu.


Namun sejak aku di bangku kelas tiga SMP aku mulai tertarik kalau melihat Ibu Ning ini. Orangnya tinggi langsing, wajahnya sebenarnya cukup cantik, hidungnya mancung dan bibir bibir yang sexy. Betis betis kakinya yang besar dan panjang itu juga berbentuk indah. Tetapi selama hidupku aku tak pernah melihat Ibu Ning ini tampil berlebihan. Pergi ke Pemda dan Kabupaten aja Ibu Ning hanya berdandan biasa saja tanpa make up yang berlebihan.Namun tetap saja kelihatan ayu dan seksi karena memang dari asalnya juga sudah ayu.


Setiap hari Ibu Ning ini bila tidak ada kegiatan Dharma Wanita di Pemda ya sibuk didapur memasak. Ibu Ning senang sekali bila aku menemaninya memasak didapur dan kami mengobrol soal apa saja, namun aku tidak bisa terlalu sering menemaninya karena aku sekolah. Aku bisa menemaninya memasak didapur bila aku libur atau membolos sekolah. Dan bicara soal membolos sekolah, aku selalu kompak dengan Dewi yang notabenne adalah anak Ibu Ning. Setiap kali membolos sekolah aku selalu sembunyi di rumahnya Dewi dan bila Ibu Ning bertanya kenapa aku pulang cepat maka aku selalu punya alasan yang tepat dan masuk akal agar tidak dicurigai..

Posting Komentar

0 Komentar