Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Bu Ningsih istri seorang pn$ #5




“Doniii….. Donii….. jadi perasaan itukah yang membuat kamu berani berbuat kurang ajar pada Ibu…??” Tanya Ibu Ning lembut sambil mengusap-usap pipiku.Aku tersenyum bahagia sekali karena sikap dan kelembutan Ibu Ning yang mau mengerti akan perasaan dan gelora dalam hatiku. Karena aku melihat ternyata dia gak marah, seketika timbul keberanianku untuk melakukan hal yang lebih jauh dari sekedar mengaguminya.


Aku pegang kedua tangan Ibu Ning dan dengan segera aku memeluk tubuhnya erat-erat, kutempelkan bibirku ketelinga kirinya dan dengan lirih kubisikan kata-kata cinta.


“Ehhemmm……………… Ibu Ning, Doni sayang banget pada Ibu Ning….”


”Doni cinta banget pada Ibu Ning…..”….”Doni kagum pada Ibu Ning….” Kataku merayu ditelinganya. Ibu Ning Hanya diam membisu sambil mengelus-elus punggungku. Kulepaskan pelukanku padanya dan aku memandang wajahnya dengan mimik memelas dan penuh harap……..


Lalu, ……… aku melihat seulas senyum terkembang diwajahnya. Ibu Ning mengangguk dan tersenyum penuh kelembutan “Ibu Ning juga sayang pada Doni…. “ katanya lirih. Aku memandangi wajahnya yang ayu, lembut dan keibuan. Dan tiba-tiba mengalir begitu saja….. aku mencium bibirnya dengan penuh gereget nafsu anak muda yang baru menemukan cinta. Gemuruh nafasku memenuhi rongga dalam mulutnya dan diapun membalas ciumanku. Ibu Ning sampai tersengal-sengal menahan nafas.


“Doni…. Sudah ya…. Don…. nanti ada yang melihat kita bisa bahaya… “ kata Ibu Ning menyadarkanku sambil melepaskan pelukanku.


“Tapi Ibu Ning sayangkan pada Doni…” kataku penuh harap sambil memegang tangannya.


“Iyaaa…… iyaaa… Ibu Ning juga sayang sama Doniii…..” kata Ibu Ning lembut dan tersenyum. Hari itu aku merasa sangat bahagia sekali karena Ibu Ning, tetanggaku yang ayu, putih dan seksi telah menerima perasaan cinta dan sayangku.


Entah mengapa pada diri wanita tetanggaku yang telah berusia setengah baya ini kutemukan rasa cinta dan sayang yang begitu menggelora dalam dadaku. Siang itu kami lalui dengan kebahagian hingga Dewi pulang sekolah dan meminjamkan buku catatan yang harus aku fotocopy biar aku gak ketinggalan pelajaran karena membolos

Posting Komentar

0 Komentar