Gerakannya semakin lama semakin cepat, akupun juga semakin cepat menggerakan pinggulku dan aku merasakan sedikit lagi orgasme menggapaiku dan "akhhhh.." akupun mencapai klimaksku. Sementara nafas Bagas pun semakin memburu dan ku tahu ia juga sedang diambang klimaks, tiba-tiba Bagas menarik kontolnya, dan mengocoknya diatas perutku sebelum akhirnya cairan putih kental itu memuncrat dari ujung kontolnya, beberapa kali membasahi perutku. Ia lalu ambruk disisiku. Jujur aku memang lelah sehabis orgasme tadi, tapi kelakuannya itu benar-benar membuatku tak bisa menahan tawa.
"kenapa..?" Tanyanya bingung dengan nafas yang masih terlihat ngos-ngosan.
"kenapa dikeluarin diluar..?" tanyaku sambil tertawa.
"aku takut nanti kamu..." dan ia pun tidak meneruskan ucapannya, baru ingat rupanya kalau aku tak mungkin bisa hamil, lalu iapun turut tertawa menyadari kebodohannya itu.
Hari-hari berikutnya tante Anna mengajariku untuk berkerja dikantor, dan akupun sungguh-sungguh mempelajari setiap ilmu yang diberikannya, dalam 2bulan aku sudah cukup pandai untuk menangani proyek-proyek kecil, hingga akhirnya siang itu dikantor tante Anna memanggilku.
"ini proyek besar mu, mungkin secara nilai tidak terlalu besar, tapi tante tahu, ini yang kamu tunggu selama ini.." katanya sambil menyerahkan sebuah map kepadaku.
"ini proyek hotel milik ko Andrew..?" tanyaku ketika melihat isi berkas di map itu.
"ya, dan jika kita sepakat untuk mendanai proyek pengembangan hotel itu, secara otomatis 65% sahamnya, menjadi milik kita dan itu cukup untuk membuat mantan suamimu itu mengikuti segala perintah dan keputusanmu karena seluruh operasional manajemen akan berada dibawah kendalimu..!" jelas tante Anna.
"tante.. Makasih.." aku bangkit dan memeluk tante Anna, aku sangat terharu, ini jauh sekali melebihi apa yang kubayangkan.
"oah..ah..ah.." desahan disertai nafas memburu dr.Bagas, yang sedang menindih dan menggagahi tubuhku.
"terus...yeah..ah..ah.. Aku...aku... Udah mauu nyampee.. Ahh..!" desahku merasakan detik-detik puncak kenikmatan yang akan sebentar lagi menderaku akibat gesekan batang nikmat dr.Bagas, yang keluar masuk didalam rongga kelaminku.
"akhh..ahh.." aku menjerit dalam kepuasan ketika tubuhku, tak mampu lagi gelombang puncak kenikmatan dari pergesekan kelamin ini.
Tubuhku mengejang sesaat sebelum akhirnya tubuhku lemas tak berdaya, dan hanya bisa pasrah membiarkan ikut terbawa gerakan dari dr.Bagas yang semakin cepat memompa batangnya di memekku.
"jangan disitu.. Keluarin dimulutku..!" kataku sambil mendorong tubuh dr.Bagas ketika kulihat ia hampir sampai.
"aku ingin merasakan spermamu.." kataku, dan dia pun beranjak, mengangkangi tubuhku, sambil menggenggam batangnya, dikocok-kocoknya batang yang terlihat sudah sangat basah karena baru saja terbenam lama di memekku itu, lalu dimasukan kedalam mulutku yang sudah ternganga sejak tadi menanti
0 Komentar