"Tante tahu, kamu tidak terima atas perlakuan keluarga suamimu, untuk itu kamu harus bisa menunjukan kepada mereka kalau kamu tidak serendah pandangan mereka..."
"lalu Yuni harus bagaimana tante..?"
"sudah nanti kita bicarakan dirumah, sekarang ayo pulang. Nah tuh dokter Bagas datang bisa sekalian pamitan.." kata tante Anna ketika dokter muda yang selama hampir sebulan ini merawatku masuk kekamarku.
"ingat seminggu sekali masih harus kontrol..!" kata nya mengingatkan sambil menjabat tanganku. "sudah.. Sudah nanti juga ketemu lagi.." tante Anna berkata menarik tanganku yang masih digenggam dokter Bagas, hal itu membuat kami berdua menjadi tersipu.
Tante Anna membawaku kerumahnya di kawasan Menteng Jakarta, rumah nya tidak terlalu besar namun kesan mewah tidak bisa dilepaskan.
"nah ini rumah tante, disini hanya ada tante dan pembantu.." katanya ketika kami sampai.
"siang bu, non..!" sambut seorang gadis muda seusiaku, yang keluar dari dalam rumah,
"ini Ratna, dia yang ngurus rumah ini, dia juga yang tadi ngambil barang2mu dirumahmu.." tante Anna mengenalkan kami. Memang kemarin tante Anna meminta ijin untuk memindahkan barang2ku kerumahnya.
"ya sudah kamu istirahat dulu, Ratna antarkan non Yuni ke kamarnya.." perintah tante Anna.
Dan akupun mengikuti, ternyata semua barang2ku sudah ditata rapi dikamar itu..
"makasih ya Rat.."
"iya sama-sama non, kalau perlu apa-apa bilang saya aja.." katanya lalu pamit meninggalkanku.
Selama dua hari dirumah itu, tante Anna belum menceritakan rencananya padaku, dan akupun tidak bertanya dulu, karena kulihat dia sangat sibuk.. Baru dihari ketiga ia memanggilku dan mengatakan aku harus kuliah bisnis diluar negeri selama 1tahun. Aku pikir tidak ada ruginya sekalian melupakan sedikit kenangan buruk disini, dengan kemampuan bahasa inggrisku tidak sulit buatku beradaptasi menempuh pendidikan singkat disalah satu kota di Inggris. Dan akupun benar-benar memfokuskan diri untuk belajar. Satu tahun kemudian, Sengaja aku tidak bilang kepulanganku pada tante Anna, karena ingin memberikan kejutan padanya karena hari ini ulang tahunnya. Saat hendak mencari taksi ada suara pria memanggil namaku.
"ci.. Ci Yuni..!"
"pak Sodik..!" teriakku ketika melihat pria paruh baya bekas sopirku itu,
"ayo ci, mau naik taksi kan.."
"pak Sodik jadi supir taksi sekarang?" tanyaku ketika sudah didalam taksinya,
"iya ci.. Maaf ya ci waktu itu saya ga datang lagi jadi sopir ci Yuni, karena pak Nugraha memecat saya. Saya dengar ci Yuni kecelakaan.. "
"iya lupain aja, dah berlalu, sekarang tolong antar saya ke menteng..!" kataku tidak ingin mengungkit lagi hal itu.
Ketika sampai dirumah tante Anna belum pulang, bersama Ratna kuatur pesta kejutan untuk tante Anna nanti.
"tinggal cari kue tartnya Rat, dimana yah yang dekat ?" tanyaku pada Ratna,
"didekat perempatan sana ada non, dekat kok, kalau non mau biar saya beli.." tawar Ratna,
"biar aku aja, kamu bersih-bersih aja.."
Toko kue itu memang tidak lah jauh, dan dengan jalan kaki pun aku bisa mencapainya dan ketika hendak kembali aku berpapasan dengan seseorang yang sudah lama tak bertemu.
"yuni.,!" sapanya,
"dokter Bagas..!"
"kapan pulang, kata bu Anna kamu di London..!"
"baru tadi siang dok..!"
"gimana kabarnya baik-baik aja kan.."
"iya baik.. Dokter gimana, kok ada disini..?" aku balik bertanya,
"sekarang saya tinggal dsekitar sini, dua blok dari rumah bu Anna.."
" owh.. Kalau gitu bisa dong nanti malam datang ke rumah, tante Anna ulang tahun hari ini.." upps aku tanpa pikir panjang mengundangnya apa nanti pikir tante Anna.
"oh ya, bisa bisa.." jawabnya, senang juga mendengar jawabannya, walau bingung juga gimana nanti jelasin ke tante
0 Komentar