..
“…Deni…kamu belum puas juga sayang? Unnnghhh”…rintih mama ketika aku mulai bergerak maju mundur.
“belum, mama,,,aku ingin setubuhi mama setiap menit…ahhhss”, jawabku diantara nafas menderu penuh nafsu.
”sshh…Den…puaskan mama, unghh..cumbui mama..sayang..oohh”
Pagi itu kembali ranjang kami berderit-derit akibat gerakan terlarang sepasang manusia terbakar nafsu. Suasana dingin pagi itu tak mampu mencegah keluarnya keringat dari tubuh-tubuh aku dan mama mertua. Aroma sex santer tercium sebelum digantikan hawa pagi. Beberapa saat kemudian ku putar tubuh mama hingga membelakangiku, kuambil sepasang bantal lalu kuletakan di bawah dadanya, dalam posisi menungging, kembali kusetubuhi ibu mertuaku yang cantik itu dari belakang, kembali ia merintih-rintih dengan ributnya sehingga terkadang kuberikan jemariku untuk dihisapnya biar tak terlalu ribut. Pantatnya yang bahenol itu bergetar akibat tusukan-tusukan kontolku tanpa ampun ke liang senggamanya.
“ Ohh Deni…oh Den…ooh..ooh..ahhhhhhhhss”,
rintihan panjangnya setengah berteriak dan tubuh sexynya yang tiba-tiba mengejang menandakan mama tengah dilanda orgasme. Sampai belasan detik kemudian kembali melemas dan terguncang-guncang oleh hentakan-hentakanku.
Dan semenit kemudian akhirnya kantung pelirku mengeras dan rasa sedikit geli di seputaran leher penisku menghantar datangnya orgasme & ejakulasi spermaku di dalam liang vagina mama.
”ooohhhhs…..mamaaa….oooohhhh”,
lalu aku jatuh menimpa punggung mama sambil mencoba mengembalikan irama nafas kembali normal. Kami lalu saling memeluk dan berpagutan cukup lama, sampai kemudian mama berkata,
”mandi yuk Den, kita siap-siap berangkat”,
“iya ma, yuk”.. jawabku sambil beranjak,
lalu menggendong mama, mama tersenyum tersipu malu,”ah Deni…kamu romantis sekali sayang” lalu mengecup bibir dan wajahku. Lalu kuturunkan tubuh mama di depan bath tub, dengan tanpa sunkan ia jongkok dihadapanku, lelehan spermaku berjatuhan keluar dari vaginanya sebelum diikuti cairan bening kekuningan air seninya yang mengalir deras. Sungguh suatu pemandangan menakjubkan, lalu aku pun ikut berjongkok dan buang air kecil di hadapan mama yang tertawa kecil melihat ulahku.
Lalu kami berdiri dan mulai mandi, saling menyabuni tubuh masing-masing,mengusap-usap dan meremas-remas,,,dan sekali lagi kembali batang kemaluanku menegang ketika digenggam pelan mama dan dikocoknya pelan dengan tangan berlumuran busa sabun. Mama tersenyum dan berkata lirih,
” Deni…kamu nafsuan banget sih, kok udah berdiri lagi”,
“salah mama sih,” jawabku,
”salah mama apa?”, tanyanya.
”salah mama karena terlalu sexy dan nafsuin, mama harus tanggung jawab nih”, ujarku.
Mama tertawa kecil, menyiram tubuhku dengan handy shower sehingga busa-busa sabun luruh, lalu berlutut di hadapanku dengan tetap menggenggam batang penisku,,,dan hap…mama mengulum dan menghisapnya, dipadu kocokan tangan dan jilatan lidahnya. Membuatku menahan nafas menikmati tindakan mama. Mama terus mengoralku dengan rakus, wajahnya yang cantik penuh nafsu, dan goyangan payudaranya dari sudut pandangku membuatku tak tahan lagi, kuraih tubuhnya, lalu kulumat bibirnya sambil kudorong ke arah shower, kuangkat satu kakinya oleh sebelah tanganku, dan dengan hentakan keras kuhujamkan batang kemaluanku ke dalam liang vaginanya, membuat mama menahan nafas kemudian diikuti oleh rintihannya. Di bawah siraman shower dan dalam posisi berdiri kembali kureguk kenikmatan dari tubuh wanita setengah baya yang telah melahirkan istriku itu, dan sekian menit kemudian ku cabut batang penisku lalu memutar tubuh mama hingga membelakangiku, untuk kembali kusetubuhi dari belakang
0 Komentar