Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Hasrat seorang teknisi part 12


Annjingg sshh" dia masukkan semua batang kontolnya ke dalam memekku.
"Achhss.. Enakss Tattaanntee.."

Kedua tanganku meremas kuat bantal yang kupegang tadi. Aku mainkan terus otot memek berkali-kali. Denyutan urat memekku yang begitu kuatnya, membuat dia pun tidak ingin kalah dengan permainan memek yang kuberikan lalu disodok-sodoknya memekku itu.

"Aacchh teruusshh"

Tangan kirinya meremas-remas tetekku bergantian kadang kiri, kadang yang kanan. Itu dilakukan terus tanpa henti-hentinya. Sedangkan tangan kanannya mengelus-elus perutku. Aku berusaha memutar-mutar pantatku agar kontolnya cepat enyemprotkan peju.

Goyangan pantatnya diimbangi dengan gerakan kekanan dan kadang kekiri oleh Didit. Tubuhku melenting-lenting karena kenikmatan sehingga dadaku tampak sedikit membusung kedepan.

"Sshh mmhh cepetthh Ditt kita keluar barengghhss"

Tampaknya dia juga merasakan akan segera keluar, maka goyangan pantatnya dipercepat sekali.

"Buka baju kamu Dittss Tante mau lihat tubuh hitam Diditsshh"

Aku merasa horny sekali ingin melihat laki-laki muda pribumi yang hitam mengentot cina yang putih. Sambil menggoyangkan pantatnya, dia melepaskan baju dengan kedua tangannya. Posisi kontolnya masih maju mundur didalam memekku. Aku tarik tangannya dan memeluk tubuh hitamnya dengan erat sambil terus menggoyangkan pantat berputar. Tidak lupa aku mainkan otot memekku untuk meremas-remas kontolnya.

"Sshh terusshh"

Posisi tubuhnya skrg diatas tubuhku bertahan dengan kedua siku tangannya sedangkan telapak tangannya memainkan tetekku. Kadang memutar-mutar putingku, sedangkan gerakan pantatnya bukan lagi kedepan atau kebelakang melain keatas dan kebawah. Kadang bibirnya menyedot-menyedot puting tetekku.

"Ayo Ditthh kita keluar barengghh cepettann" teriakku yang sudah diujung birahi.
"Iya Tantee.. Ehmss"
"Sshh"

Dia mempercepat gerakan pantatnya maju mundur. Aku memeluk tubuh hitamnya semakin erat seakan tak ingin lepas untuk selamanya.

"Ayoo Tantee"
"Ayoo pribumii"

Saat itu mataku terpejam erat. Sodokan kontolnya di memekku semakin cepat sekali. Tubuhku bergoyang semakin menggila.

"Ayoo memek chinaa.. Itil chinaa ayukss.."

Sambil meremas tetekku kuat-kuat dan goyangan pantatnya cepat sekali sehingga kontolnya menghunjam memekku dengan ganasnya.

"Aahh Ditt, Tantthee nggak kuatthh, kekeelluuaarinn barengss"

Tubuhku mengejang dan jari-jariku mencakar-cakar punggungnya yang hitam.

"Aacchh Tantee keluarrshh"

Aku dan Didit keluar bersamaan. Pejunya menyembur-nyembur bagai lahar panas membanjiri memekku ini. Kedua kakiku menekan pantatnya agar kontolnya dapat masuk sedalam-dalamnya dimemekku. Kemudian tubuhnya lunglai menindih tubuhku. Aku memeluk erat tubuhnya sambil mencium bibirnya kemudian mengulumnya.

"Aauummhh enaknya kontol pribumi Dittsshh" dia menyedot lidahku disaat aku mengulum bibirnya.
"Enak juga memek chinanya Tante ehmss" aku mengulum terus bibirnya dan lidahnya sambil tanganku meremas-remas rambut Didit dengan lemas.
"Tante bisa gila kalau nggak dientot sama pribumi Dit" bisikku.

Sambil dimainkan lidahnya didalam mulutku, tangannya mengelus-elus rambutku.

"Didit juga gila sama memek chinanya Tante" sambil mengelus-elus keningku yang penuh dengan keringat setelah pertempuran yang hebat itu.

Karena lemasnya aku ingin tidur dalam pelukan Didit dengan kontol yang masih terbenam di memekku. Aku memejamkan mata dan pikiranku terbang melayang membayangkan hari-hari yang berikutnya penuh dengan sejuta kenikmatan dan sensasi yang membuat gairahku semakin bertambah.


E N D

Posting Komentar

0 Komentar