Fikiranku saat itu semakin liar saja, aku sempat membayangkan jika kejantanku aku gesek-gesekan dipahanya pasti akannikmat sekali. Tanteku ini walaupun sudah bernanak satu tubuhnya masih terawatt sekali. Wajahnya cantik, kulitnya putih, bahkan payudara dan pantatnya masih kencang sekali seperti gadis yang berusia 20 tahunan.
Sesaat aku sempat melamun, ,elihat itu tanteku-pun segera meraih tanganku, lalu kemudian meletakkan tanganku sela kedua pahanya, Shitt… benar-benar nggak kuat aku dibuatnya,
“ Melamun mulu dari tadi, buruan pijat paha dalam tante, pegel banget tuh rasanya !!!, ” Ucapnya sembari meletakan tanganku dipaha dalam bawah vaginanya persi.
“ I..iii… Iya tante, ” ucapku gagap dengan tubuh gemetar lalu mulai memijatnya.
“ Nah gitu dong, kalau ginikan tante jadi enak, terus disitu ya Ga pijatnya, sama digosok yah bagian situnya, ” ucapnya menikmati pijatan pada paha dalamnya.
Saat itu aku benar-benar semakin tidak kuat menahan birahiku, lelaki mana yang kuat dihadapkan dengan benda seperti itu. Sekalipun itu adalah saudara jika dihadapkan dengan hal yang aku alami pasti akan horny seperti yang aku rasakan saat itu. kejantananku semakin tegang maksimal, rasanya kejantanku ingins segera aku masukan dalam vagina tanteku.
Sembari terus memijat aku berkhayal jorok, fikiranku sudahtidak sehat lagi karena sudah terbakar oleh birahiku. Ketika aku melamun tiba-tiba saja tanganku menyentuh kewanitaan tanteku,
“ Oughhhhhh Don, kog kamu mijatnya sampai ke memek tante, kamu tahu aja deh kalau memek tante pegal juga, hhe…, ” ucapnya tanpa basa-basi.
Wah benar-benar minta dientot tanteku ini, ucapku dalam hati,
“ Ma… Maaf tante yah aku tidak sengaja, habisnya aku capek sih jadi nggk sengaja deh nyentuh itu tante, maaf ya tante, ” ucapku sedikit takut karena aku sudah menyentuh kewanitaanya yang masih terbalut celana dalam.
“ Udah nggk usah minta maaf, lagian kalau sengaja-pun tante nggak keberatan kog, Tante tahu kog adek kamu dari tadi udah tegangkan, tante dari tadikan perhatikan adek kamu yang ada dalm celana kamu itu, hhe, ” ucapnya frontal kepadaku.
“ Enggak kog tante, anu aku enggak berdiri kog, ” ucapku mencoba mengelak.
Wah gawat nih ternyata tante dari tadi sudah tahu kalau aku ereksi, ucapku dalam hati. Setelah itu tanteku-pun memintaku untuk berdiri dan mendekat kearah tanganya. Denagn sedikit rasa malu aku-pun berdiri,
“ Nah ini adek kamu berdiri, gitu aja malu sama tante sendiri, tante bisa memaklumi kog cowok seusia kamu tuh nafsunya lagi meledak-meledaknya, hha…, ” ucap tanteku sembari memegang keanjantanku yang sudah tegang maksimal.
Saaat itu aku tidak bisa berkata apa-apa, yang aku rasakan saat itu rasa malu bercampur rasa nikmat yang luar biasa. Tanpa rasa sungkan tante-kupun mulai meremas kejantananku dengan perlahan,
“ Jangan tante, Oughhhh… Sssssshhhhh…, ” ucapku mencoba menolak, namun mulutku tidak sengaja mendesah.
“ Udah kamu nimatin aja, toh disini Cuma ada kita berdua, tante udah lama banget nih nggak ML, kamu maukan Ml sama tante ???
,” ucapnya genit sembari terus meremas penisku.
Saat itu aku merasa bimbang, nafsu dan akal sehatku seakan berperang didalam fikiranku. Namun karean aku sudahbterlanjur bernfasu dan tanteku-pun terus meremas-remas penisku maka aku-pun megganguk,
“ Nah gitu dong keponakanku sayang, yaudah sekarang buka celana kamu yah biar tante bebas pegang dan kocokin penis kamu, ” pintanya dengan wajah girang.
Tanpa sepatah kata-pun aku memelorotkan celana dan celana dalamku sampaimata kakiku
0 Komentar