?Bim, jangan??
?Aku hanya mengelus dari luar kok, bu??
?Nanti aku jadi terangsang, Bim??
?Nggak apa-apa kan, bu? Saat ini kita saling memuaskan saja deh, bu. Aku akan bikin ibu orgasme tanpa membuka cd ibu??
Benar saja, sejurus kemudian sensasi hebat kurasakan ketika gesekan dan pijatan jemari Bima di bawah perutku semakin liar. Aku segera merasa ada sesuatu yang mengalir keluar dari vaginaku.
?Ibu sudah basah ya?? Tanya Bima nakal. Aku jadi malu dan pilih diam saja sambil terus menikmati rabaan gila itu. Ya, aku memang sudah hampir orgasme dan Bima tahu itu. Serta merta ia memutar posisi tubuhnya hingga mulutnya dapat menjilati cd di bagian selangkanganku. Kakiku dinaikkannya dan tubuhku agak diseret turun, sementara bagian cd-nya tepat di depan wajahku.
Uh? uh? sambil memegang kedua pahaku Bima memainkan lidahnya sedemikian hebat. Menjilati paha, perut lalu semakin turun hingga tepat di bibir vaginaku. Ia tak canggung menggigit-gigit cd ku dan menekannya dengan lidah sehingga masuk.. Aku semakin basah. Banjir. Ooh? Bim? Bim? Aku mulai mengejan berkejat-kejat, menumpahkan semuanya sampai merembesi cd dan Bima menghisapinya kuat.
Tangan kananku dipegang Bima dan ditaruhnya di gelembung cd-nya yang berisi penis tegang itu. Tanganku diremas-remaskannya di benda tumpul lunak-keras yang panjangnya sekitar 20 cm itu. Aku yang semula canggung jadi makin terbiasa, malah akhirnya terbawa nafsu untuk menciuminya meski dari luar cd. Bima mendesis ketika barangnya kujilat dan kukocok-kocok dari luar.
?Ak? aku mau keluar juga, bu?? erangnya ketika tanganku bergerak lebih kuat dan? sekejap kemudian kurasakan penisnya menekan kuat bergetar-getar memuncratkan isinya di dalam cd. Barang itu terus kuperas habis sampai akhirnya melemas dan tubuh Bima menggelosoh kecapaian dan dagunya diletakkan di vaginaku. Satu sama! Dia ejakulasi sekali, aku juga orgasme sekali.
?Cape ya, bu?? tanyanya sambil memelukku. Dengan manja aku menyorongkan kepala ke dadanya yang berbulu. Tangannya segera meremas susuku lagi.
?Sudah dulu, Bim?? bisikku sambil menghentikan remasannya.
?Berarti nanti lagi ya, bu?? Aku tak menjawab dan cuma memberinya remasan kecil dipenisnya yang telah mengecil. Oh, nikmatnya seks?
?Ini jam berapa, Bim??
?Paling masih sekitar jam 12 malam, bu? Masih dua hari lagi kita sampai? Aku akan puasi ibu selama dua hari ini? Kita tidak perlu keluar kamar??
Gila, pikirku! Selama 2 hari 2 malam main seks dengan Bima? Apa aku bisa tahan untuk tidak melepas celana dalam? Mungkin aku masih tahan, tapi Bima? Namanya juga laki-laki, kalau nafsunya naik pasti main paksa. Bagaimana kalau aku jadi hamil? Sudah lama aku tak minum pil KB lagi. Aku merinding manakala membayangkan dihamili Bima. Tapi aku tak mau lepas juga dari pelukannya. Tak peduli tubuh kami bersimbah keringat dan seprei ranjang acak-acakan
0 Komentar